Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/07/2014, 12:23 WIB

Sup harira

Daging domba juga terasa amat sedap ketika disajikan dalam bentuk sup. Kita bisa menjajalnya di L’avenue Restaurant di Hotel Hermitage, Jakarta. Di sini, Chef Didi Sarwono mengolah daging domba menjadi sup harira. Masakan ini amat populer di kawasan Maghreb, seperti Mesir, Tunisia, sampai Maroko. Di kawasan tersebut, sup ini populer di bulan Ramadhan sebagai santapan berbuka puasa.

Sup yang disajikan hangat ini amat nyaman dinikmati karena cukup kaya akan rempah yang berkarakter hangat, seperti ketumbar, safron atau kuma-kuma, kayu manis, pala, kunyit, dan jahe. Isian utama sup ini adalah daging domba yang dipotong dadu kecil-kecil, kacang lentil, dan kacang arab (chickpeas).

Salah satu kunci kenikmatan sup ini adalah pada cita rasa kaldunya. Potongan kecil daging domba yang sedikit kenyal menggemaskan itu lebih berperan sebagai pelengkap kelezatan. Chef Didi rupanya menggunakan kaldu yang dimasak dari tulang domba.

”Tulangnya dipanggang dulu supaya rasanya lebih keluar. Dipanggang dengan bawang bombay, seledri, dan wortel. Setelah itu baru tulang direbus untuk diambil kaldunya,” kata Chef Didi.

Daging giling ”nazar”

Di antara ragam masakan Turki yang terlihat dibuat penuh dedikasi itu, sebenarnya beberapa masakan cukup mudah dibuat sendiri. Shevica Purnama Sari, warga negara Indonesia yang memiliki restoran masakan Turki di Istanbul, mencontohkan santapan köfteh. Makanan ini berupa daging giling, bisa domba ataupun sapi. Daging dicampur aneka rempah, seperti jintan, cincangan daun parsley, dan bubuk paprika.

Daging giling yang telah bercampur rempah itu kemudian dibentuk lonjong dengan kedua ujung agak meruncing. Gulungan daging ini kemudian dibakar atau digoreng dengan sedikit minyak. ”Ini bentuknya menyerupai nazar atau evil eye,” kata Shevica di sela-sela demonstrasi memasak hidangan ala Turki yang digelar oleh penyelenggara acara kuliner Life is Sweet.

Yang disebut nazar di Turki adalah semacam jimat yang menyerupai bentuk satu mata dengan ciri khas warna biru tua, biru muda, hitam, dan putih. Nazar yang banyak dijual di Turki sebagai suvenir itu diyakini untuk menangkal mata setan (evil eye) yang membawa sial.

Khusus untuk köfteh berbentuk nazar ini, fungsinya tak lagi mengusir sial, tetapi memancing selera bersantap. (Sarie Febriane)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com