Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pantura, Kunci Roda Perekonomian di Pulau Jawa

Kompas.com - 24/07/2014, 09:11 WIB
KOMPAS.com - Mengapa jalur sepanjang pantai utara  Pulau Jawa adalah kunci bagi lancarnya perekonomian di Pulau Jawa? Karena, jalur yang membentang sepanjang 1.300 kilometer, dari Merak, Provinsi Banten hingga ke Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur inilah yang menjadi jalan utama bagi lalu lintas perdagangan antar provinsi di Pulau Jawa.

Jalur peninggalan Kolonial Belanda ini dibangun pada masa pemerintahan Gubernur Herman Willem Daendels pada abad 1808. Dan di masa sekarang, pada hari-hari biasa jalur ini dipadati 20 hingga 30 ribu kendaraan. Puncaknya mencapai 70 ribu kendaraan beragam ukuran, baik yang membawa penumpang ataupun barang menjelang hari raya Idul Fitri.

Awal dibuka, perjalanan Merak-Banyuwangi bisa memakan waktu hingga berbulan-bulan. Saat ini, ambillah rute Jakarta-Surabaya, cukup dengan waktu tempuh 8-12 jam saja, itu kalau non-stop berkendara.

Bayangkan, jika jalur tersebut terputus karena rusaknya infrastruktur akibat misalnya, banjir, tanah longsor, dan sebagainya. Pengiriman bahan bakar minyak dan kebutuhan pokok seperti beras, gula minyak, bisa terhambat. Perputaran uang terhenti. Stok menipis, harga menjadi melonjak tinggi. Itulah mengapa, Pantura, menjadi kunci bagi roda perekonomian lima provinsi yang dilaluinya, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

Ramainya lalu lintas kendaraan, barang dan manusia, berimbas juga bagi laju perekonomian di daerah-daerah sekitar. Dayu Hatmanti, bersama tim Explore Indonesia menyusuri Jalur Pantura di beberapa titik. Cirebon, Brebes, Tegal, dan Pekalongan. Berbagai hal ditemui Dayu di wilayah tersebut.

Cirebon

Seperti di Cirebon, misalnya. Di kota yang mulai maju sektor pariwisatanya ini, mulai membenahi sarana-sarana penunjang sektor tersebut. Seperti tempat penginapan, dan kemudahan jalur transportasi agar para pelancong terpenuhi kebutuhan dan keinginannnya selama berada di kota udang tersebut.

ARSIP KOMPAS TV Dayu berbincang dengan peternak kambing.
Di kota ini, Dayu Hatmanti juga sempat bertemu dengan seniman Tarling dari Cirebon, Kang Ato.  Bersama dengan kelompok musik Nadi Budaya, Kang Ato masih mempertahankan tarling dalam pentas-pentas hiburan yang menggunakan jasa mereka. Di masa keemasan mereka, wilayah Indramayu dan Cirebon, 20 tahun yang lalu perrnah dilanda demam tarling. Sebuah seni tradisi yang dihasilkan dari perpaduan dua jenis alat musik gitar dan suling.

Tarling, bukan hanya lantunan nada semata, namun punya bagian penting bagi keseharian masyarakat Cirebon di masa tersebut. “Karena Selain irama khas, tarling juga diperkuat dengan lirik-lirik yang dekat dengan kehidupan sehari-hari,” kata Kang Ato. Dan memang bagi masyarakat pesisir utara, alunan nada gitar dan suling seolah menyimpan sihir, beratnya beban hidup seakan hilang setelah mendengarkan tarling.

Brebes

Bergeser ke Brebes, Anda akan menemukan berderet-deret toko penjual telur asin. Memiliki cita rasa tersendiri, telur asin Brebes, menjadi penggerak perekonomian warga di kota tersebut.
Telur-telur asin tersebut dipasok oleh peternak itik yang tersebar di 11 kecamatan di Kabupaten Brebes. Ada sekitar seribu lebih peternak bebek di kota ini. Kebanyakan dari mereka, tergabung ke dalam kelompok tani. Salah satunya adalah Kelompok Tani Ternak Itik Adem Ayem.

Budidaya bebek sudah berlangsung sejak puluhan tahun lalu. Semula, kegiatan ini dilakukan sebagai pekerjaan sambilan para petani di tengah kesibukan bercocok tanam. Namun, pada era 90-an,  beternak bebek lambat laun menjadi kegiatan ekonomi utama ketimbang bertani. Dengan modal relatif kecil serta perawatan mudah. Dari 500–600 ekor bebek, keuntungan yang didapat bisa mencapai Rp 150.000 per hari.

Tegal

Kota Tegal bertetangga langsung dengan Kabupaten Brebes. Jarak dari Brebes ke Tegal sekitar 60 kilometer saja, dengan waktu tempuh sekitar satu jam dengan kendaraan roda empat.
Secara geografis, Tegal menjadi sangat strategis sebagai kota transit.

ARSIP KOMPAS TV Batik bali motif patung Buddha.
Berada di persimpangan utama jalur Pantura, kota  dengan julukan Kota Bahari ini menjadi penghubung antara  kota-kota besar di wilayah barat Jawa, seperti Jakarta dan Cirebon dengan kota-kota besar di wilayah timur seperti Semarang dan Surabaya. Sementara di sisi lain, Tegal juga berada di persimpangan antara jalur Pantura dan jalur Selatan.

Tegal menjadi area perlintasan yang sibuk. Namun, kesibukan itu  akan sia-sia jika tidak mampu mendatangkan pendapatan bagi daerah tersebut. Karenanya perlu dukungan sarana dan prasarana yang mampu memenuhi kebutuhan para pelintas selama melakukan perjalanan panjang. Kelengkapan fasilitas tentunya akan mengundang para pelintas untuk mampir di kota ini. Imbasnya tentu bergeraknya roda perekonomian daerah.

Salah satu fasilitas umum di Jalan Mayjen Soetoyo, Purwahamba, Tegal. Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU) ini mencatat rekor di Museum Rekor Dunia Indonesia atau Muri sebagai SPBU dengan jumlah toilet terbanyak. SPBU ini dilengkapi dengan toilet berjumlah jumlah 67 bilik dan 40 urinoir. Manajer Operasional SPBU Muri, Elizabeth Ratih Dewi mengatakan pemecahan rekor bukanlah yang utama melainkan pelayanan prima kepada konsumen. Di SPBU ini juga tersedia ruangan dengan matras untuk menginap, ruang ibu menyusui, kolam renang, dan cafe.

Oh ya, selama berada di Tegal, jangan lupa berwisata kuliner, sate kambing balibul atau batibul. Kambing muda ini memiliki tekstur yang lebih empuk, dan manis. Teman makan sate kambing adalah teh poci. Teh khas Tegal ini memiliki rasa dan warna yang khas, kental agak hitam dan sepat.

Di Tegal minum teh bahkan menjadi budaya sehari-hari. Mereka menyebutnya moci. Minuman ini menjadi simbol kekerabatan yang kuat bagi warga. Menjelang malam, masyarakat keluar rumah untuk sekadar bercengkrama di warung-warung lesehan di sekitar jalan utama Kota Tegal. Ada istilahnya yaitu "cipok" yakni "moci karo ndopok" artinya kira-kira begini, "minum poci sambil duduk-duduk".

ARSIP KOMPAS TV Sate kambing khas Tegal.
Bagi warga kota besar seperti Jakarta, minum teh bisa jadi hanyalah sebuah kebiasaan kecil tanpa makna. Namun bagi masyarakat Tegal, minum teh adalah kultur kehidupan. Sebuah tradisi yang sanggup menembus sekat–sekat antar golongan masyarakat dan juga menghidupkan mesin perekonomian rakyat.

Pekalongan

Perjalanan Explore Indonesia berlanjut ke Pekalongan yang dikenal sebagai kota batik. Ada sejumlah pasar batik di Pekalongan yang asik untuk belanja aneka ragam kerajinan batik, mulai dari kain, hem, tas batik, jaket batik, suvenir. Selain tempat-tempat yang umum Anda kunjungi Anda dapat pula melirik alternatif belanja yang lebih asik di masing-masing butik batik yang hampir tersebar di penjuru Kota Pekalongan dan Kabupaten Pekalongan. Antara lain
Grosir Batik Siwalan yang letaknya di jalur sebelah kiri dari arah barat. Di pasar grosir batik tersebut juga banyak koleksi batik - batik seperti printing, cap, tulis dan lainnya dengan harga yang bervariasi pula.

Ada juga pasar batik pekalongan yang cukup bergengsi dan  menawarkan produk-produk berkualitas tinggi. Namanya International Batik Center. Selain terdapat sejumlah butik batik, pusat perdagangan ini dikemas seperti one stop shopping. Anda bisa melihat workshop pembuatan batik, pameran, dan juga tempat beristirahat juga makan dan minum.

Pasar batik lainnya adalah Pasar Grosir Setono. Di tempat ini, anda bisa belanja batik dengan harga murah, karena Anda membelinya langsung dari pengrajin maupun produsen batik yang juga menjual produknya langsung di rumah masing-masing. Harga murah karena hampir setiap penduduk yang ada di kampung batik pekalongan adalah perajin batik.

Museum Batik Pekalongan

UNESCO telah menetapkan batik sebagai salah satu warisan budaya tak benda dunia asal indonesia. Nah, Museum Batik di Pekalongan ini memamerkan hampir seluruh koleksi batik di Nusantara. Hampir setiap wilayah di Indonesia  memiliki batik, dengan ciri khas masing-masing, baik motif maupun warnanya. Museum batik di Pekalongan memiliki sekitar 1.200-an koleksi. Namun sayang, ruang pamer museum sangat terbatas. Karenanya setiap empat bulan sekali, koleksi barang pamer akan diganti.

ARSIP KOMPAS TV Ruang pamer Museum Batik Pekalongan.
Ada tiga jenis ruang pamer di Museum Batik, yaitu batik pesisir. Di ruangan ini batik-batik dari kawasan pesisir dipamerkan, seperti batik Pekalongan, Cirebon, Jakarta, dan Madura. Ruangan kedua adalah Ruangan Batik Nusantara. Di ruangan ini batik-batik dari Sabang sampai Merauke dipamerkan. Dan di ruangan ketiga adalah Ruangan Batik Pedalaman. Batik pedalaman yang dimaksud bukanlah batik dari daerah pedalaman melainkan koleksi batik  dari Solo dan Yogyakarta. Di ruangan ketiga ini juga terdapat koleksi batik milik Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Negara Ani Yudhoyono. Sempatkan mampir ya, kenali batik, hasil kreativitas anak negeri.

Explore Indonesia episode Pantura ini akan ditayangkan di KOMPAS TV hari Rabu, tanggal 6 Agustus 2014 pukul 20.00 WIB. (Fitri Oktarini/Langga Cominac)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com