Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tingkat Keterisian Hotel di Yogyakarta Turun

Kompas.com - 26/07/2014, 18:16 WIB
YOGYAKARTA, KOMPAS — Tingkat keterisian atau okupansi hotel di Kota Yogyakarta pada masa Lebaran tahun ini diperkirakan turun 10-20 persen dibandingkan tahun lalu. Penurunan itu diduga akibat kerusakan jalan dan jembatan di sejumlah jalur mudik utama di Jawa Tengah sehingga kemungkinan berimbas pada minat warga untuk berlibur ke kota itu.

”Melihat tren selama beberapa hari terakhir menjelang Lebaran, okupansi hotel di Yogyakarta, baik yang berbintang maupun melati, bakal menurun,” kata Wakil Ketua Badan Pimpinan Daerah Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DI Yogyakarta Herman Tony, di Yogyakarta, Jumat (25/7/2014).

Menurut dia, hingga Jumat atau H-3 Lebaran, okupansi hotel di Yogyakarta baru 40-50 persen. Padahal, pada periode sama tahun lalu, okupansi hotel di Yogyakarta sudah lebih dari 60 persen. Bahkan, biasanya, pada sehari atau dua hari setelah Lebaran, okupansi hotel di Yogyakarta bisa mencapai 100 persen. ”Kemungkinan akan ada penurunan 10-20 persen dibandingkan tahun lalu,” ujar dia.

Faktor lain yang membuat okupansi hotel di Yogyakarta turun adalah persaingan yang ketat. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik DIY, jumlah hotel di Yogyakarta sampai awal tahun 2013 adalah 401 unit, terdiri dari 39 hotel berbintang dan 362 hotel non bintang.

Ketua DPD BPD PHRI DIY Istidjab Danunagoro menyatakan, hotel-hotel yang menjadi favorit para tamu adalah hotel yang berlokasi di sekitar kawasan wisata Malioboro. Beberapa hotel di sekitar Malioboro, misalnya, biasanya memiliki okupansi lebih tinggi daripada wilayah lain.

Sebaliknya, okupansi hotel di daerah wisata Batu, Jawa Timur, selama libur Lebaran 2014 mencapai 70 persen. Ketua PHRI Batu Uddy Syaifudin mengaku, okupansi tinggi terjadi pada 28 dan 29 Juli. Di Batu, terdapat 90-an hotel berbintang dan non bintang yang tergabung dalam PHRI dengan jumlah kamar sekitar 3.500 unit.

Guna menggaet tamu agar tinggal lebih lama, PHRI menjalin kerja sama dengan pelaku wisata di Batu. Pelaku wisata akan membuat program, seperti tarif murah untuk kunjungan selama dua hari. (HRS/WER)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com