Tidak sulit untuk menemukan Museum Komodo ini di TMII. Seperti wahana Keong Mas, museum ini memiliki arsitektur yang unik. Jika Keong Mas bangunannya berbentuk seperti cangkang keong, Museum Komodo ini memiliki bentuk bangunan seperti komodo. Untuk dapat masuk ke Museum Komodo dan Taman Reptilia ini, pengunjung cukup membayar Rp 15.000.
"Museum Komodo ini sudah berdiri sejak 20 April 1978. Kemudian di tahun 2000, didirikan Taman Reptilia," tutur Kepala Museum Komodo Widyabrata.
Bangunan Museum Komodo ini terdiri dari dua lantai. Di lantai pertama, pengunjung dapat melihat awetan berupa mamalia, hewan laut, dan reptil. Untuk lantai dua, pengunjung dapat melihat koleksi awetan berupa burung-burung dari berbagai daerah di Indonesia. Sayangnya, setelah Lebaran, pengelola museum berencana untuk memindahkan awetan fauna yang ada dan hanya menyisakan awetan reptil di museum tersebut.
"Setelah Lebaran ini, kami berencana untuk merenovasi museum tersebut, sudah cukup lama museum ini tidak direnovasi," ujar Widyabrata.
Di Taman Reptilia, pengunjung dapat melihat seekor komodo yang merupakan koleksi kebanggaan museum ini. Komodo tersebut sudah ada di taman ini sejak tahun 2000 dan diperkirakan usianya sekarang sudah mencapai 25 tahun. Pengunjung yang tertarik bisa ikut memberi makan dan berfoto bersama komodo ini.
"Komodo ini berkelamin jantan, hingga sekarang kami masih berusaha untuk mencarikan pasangan bagi komodo ini," ucap Widyabrata.
"Sebenarnya, ada beberapa masalah yang kami hadapi ketika mengelola Taman Reptil ini," ujar
Widyabrata.
Widyabrata mengaku, animo pengunjung tidak sebesar di Museum Burung dan Museum Air Tawar yang lokasinya juga di TMII. Hal tersebut disebabkan karena sebagaian masyarakat menganggap reptil itu hewan yang cukup menyeramkan. Kemudian, sifat hewan reptil yang solitare menjadi salah satu kendala pengelola museum. Terkadang sesama reptil tersebut akan berkelahi jika ditaruh di dalam satu kandang.
"Ya, kurang lebih seperti itu lah kendalanya. Kalau keuntungannya, reptil itu tidak seperti unggas dan ikan yang harus diberi makan tiap hari. Cukup seminggu sekali untuk jadwal makan reptil di sini," tutur Widyabrata.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.