Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/07/2014, 10:02 WIB
Michael

Penulis

KOMPAS.com - Taman wisata biasanya padat pengunjung di pekan libur Lebaran. Bagaimana kalau mengajak anak Anda ke museum? Salah satunya bisa ke Museum Nasional Indonesia.

Museum ini dikenal juga dengan nama Museum Gajah. Mengapa gajah? Ya, karena terdapat patung gajah ikonik di depan gedung museum ini.

Museum ini beralamat di  Jalan Medan Merdeka Barat Nomor 12, Jakarta Pusat. Akses menuju tempat ini tidak susah. Sebab, ada halte TransJakarta tepat di seberang museum. Tinggal turun di halte Monumen Nasional (Monas) dan menyeberang, maka Anda akan segera masuk ke dalam lingkungan museum.

Sesaat setelah masuk ke halaman museum, mata Anda akan segera tertuju kepada dua obyek. Pertama adalah patung gajah yang menjadi maskot di museum ini dan kedua adalah patung berbentuk pusaran air yang begitu megah.

Ada dua bangunan di museum ini. Tidak perlu bingung. Museum Nasional Indonesia awalnya hanya ada satu gedung yaitu gedung di bagian kiri dengan patung gajah. Namun dengan seiring pembangunan dan renovasi yang terjadi, dibangunlah gedung kedua yang lebih baru dan modern.

Anda dapat masuk ke dua bangunan ini dengan tiket seharga Rp 5.000, sangat murah. Pintu masuk ada di gedung kiri. Pintu gedung yang lebih baru dibuka saat-saat padat pengunjung.

Kompas.com/Michael Arca Parwati, yaitu pasangan dari dewa Siwa dalam wujud santa (tenang) yang ada di pekarangan gedung lama.
Begitu masuk, Anda diharuskan untuk menitipkan tas, kantong plastik, dan benda-benda lainnya untuk mencegah terjadinya pencurian atas benda-benda bersejarah di dalam. Jadi, bawalah kamera atau ponsel Anda saja.

Di gedung kiri terdapat begitu banyak arca peninggalan kerajaan Hindu-Buddha Indonesia seperti Kutai dan Sriwijaya. Di area ini dapat ditemukan arca-arca berbentuk dewa-dewi Hindu dan patung Buddha. Juga beragam prasasti.

Masuk lebih dalam, maka Anda akan menemukan ruangan dengan etalase kaca yang memajang benda-benda dari setiap daerah. Ada replika rumah adat, alat produksi, alat musik dan senjata perang dari tiap suku.

Setelah puas melihat-lihat di gedung kiri, lanjutkanlah perjalanan Anda ke gedung lain yang memiliki empat lantai. Di lantai pertama, Anda dapat menemukan bagian pra-sejarah yang berisi tulang belulang manusia purba dan replika manusia purba. Lantai kedua, diisi dengan prasasti-prasasti yang berbentuk batu-batu besar.

Naik ke lantai tiga, Anda dapat melihat-lihat bermacam nekara, baju tradisional dan replika rumah tradisional. Lantai satu sampai tiga sudah, ingin ke lantai empat? Naiklah lift karena tidak ada eskalator ke lantai empat.

Di pintu museum lantai empat, terdapat tanda “no camera allowed” atau pengambilan foto dengan kamera atau ponsel dilarang. Mengapa? Karena inilah bagian koleksi “termahal” di museum ini. Sebut saja seperti keramik-keramik antik dari Tiongkok dan sejumlah negara asia lainnya. Di lantai empat juga terdapat emas-emas peninggalan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Sandiaga Usulkan Bebas Visa Kunjungan untuk 20 Negara, Termasuk China

Sandiaga Usulkan Bebas Visa Kunjungan untuk 20 Negara, Termasuk China

Travel Update
Garuda Indonesia dan Citilink Siapkan 1,8 Juta Kursi Saat Nataru

Garuda Indonesia dan Citilink Siapkan 1,8 Juta Kursi Saat Nataru

Travel Update
5 Tempat Wisata Anak di Bandung, Liburan Seru Penuh Edukasi

5 Tempat Wisata Anak di Bandung, Liburan Seru Penuh Edukasi

Jalan Jalan
Jadwal Kereta Wisata Ambarawa Saat Nataru, Bisa Mampir Stasiun Tuntang ala 'Gadis Kretek'

Jadwal Kereta Wisata Ambarawa Saat Nataru, Bisa Mampir Stasiun Tuntang ala "Gadis Kretek"

Hotel Story
Libur Nataru, Pelni Labuan Bajo Tambah Rute dan Kuota Penumpang

Libur Nataru, Pelni Labuan Bajo Tambah Rute dan Kuota Penumpang

Travel Update
Kereta Uap Harry Potter Terancam Ditutup Akibat Alasan Keamanan

Kereta Uap Harry Potter Terancam Ditutup Akibat Alasan Keamanan

Travel Update
Bandara Komodo di Labuan Bajo Naik Status Jadi Bandara Internasional

Bandara Komodo di Labuan Bajo Naik Status Jadi Bandara Internasional

Travel Update
4 Wahana Perosotan Pelangi di Bogor, Bisa Meluncur di Kebun Teh 

4 Wahana Perosotan Pelangi di Bogor, Bisa Meluncur di Kebun Teh 

Jalan Jalan
Kaleidoskop Aturan Baru untuk Turis di Bali Sepanjang 2023

Kaleidoskop Aturan Baru untuk Turis di Bali Sepanjang 2023

Travel Update
PHRI Bantul: Pemesanan Hotel untuk Libur Akhir Tahun Sudah 70 persen

PHRI Bantul: Pemesanan Hotel untuk Libur Akhir Tahun Sudah 70 persen

Travel Update
LRT Sumsel Perpanjang Jam Operasi Saat Malam Tahun Baru, hingga Pukul 01.00

LRT Sumsel Perpanjang Jam Operasi Saat Malam Tahun Baru, hingga Pukul 01.00

Travel Update
Tren Slowcation Diprediksi Banyak Dicari Tahun Depan, Apa Itu?

Tren Slowcation Diprediksi Banyak Dicari Tahun Depan, Apa Itu?

Travel Update
Main ke Rumah Hantu Solo, Bisa Mampir ke 7 Wisata Ini 

Main ke Rumah Hantu Solo, Bisa Mampir ke 7 Wisata Ini 

Jalan Jalan
Kawasan Bromo Tutup untuk Kendaraan Bermotor Saat Wulan Kapitu

Kawasan Bromo Tutup untuk Kendaraan Bermotor Saat Wulan Kapitu

Travel Update
Tiket Kereta Api Berangkat dari DAOP 6 Baru Terisi 34 Persen

Tiket Kereta Api Berangkat dari DAOP 6 Baru Terisi 34 Persen

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com