Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/08/2014, 17:21 WIB
Kontributor Polewali, Junaedi

Penulis

PINRANG, KOMPAS.com - Anda pernah menikmati atau mencicipi lezatnya masakan khas Palakko atau Nasu Palakko? Masakan khas Pinrang, Sulawesi Selatan yang menggunakan bahan baku itik segar dipadu dengan aneka rempah-rempah lokal yang lezat ini dipercaya bisa menambah vitalitas. Tidak lama lagi nasu palakko bakal menjadi masakan nusantara atau masakan nasional.

Adalah Sekolah Tinggi Pariwisata Makassar yang mengusulkan masakan khas Palakko atau nasu palakko menjadi salah satu masakan nusantara setara dengan coto makassar, bubur manado, dodol garut.

Masakan khas yang populer dan dijajakan warga Pinrang di berbagai warung kaki lima, rumah makan sampai restoran berkelas ini dengan mudah ditemui hampir di setiap ruas jalan di Pinrang.  Kalau Anda pernah melintas di Kabupaten Pinrang, pasti mudah menemukan nasu palakko.   Suasana warung yang dikemas dengan menarik semakin membuat nasu palakko kian populer sebagai masakan rakyat yang lezat.

Pengelola Sekolah Tinggi Pariwisata Makassar, Arifin, mengatakan pihaknya telah mengajukan masakan khas warga Pinrang ini sebagai salah satu masakan nasional. Ia berharap nasu palakko bakal segera diakui sebagai salah satu masakan khas nusantara. Nasu palakko mengandalkan bahan baku itik segar yang dipanggang sebelum direbus dan dipadu dengan aneka bumbu lokal seperti merica, cabai, ketumbar, bawang merah dan putih, kunyit, pala, dan lengkuas.

Menurut Arifin, nasu palakko kini telah berkembang ke daerah lain seperti Sidrap, Makassar, Polewali di Sulawesi Barat, dan daerah lainnya. Asal usul nasu palakko pertama kali dipopulerkan warga Pinrang sejak puluhan tahun lalu.

KOMPAS.COM/JUNAEDI Masakan Palakko atau nasu Palakko, salah satu masakan khas Bugis Pinrang, Sulawesi Selatan yang menggunakan bahan baku itik segar dipadu dengan aneka bumbu lokal kini diusulkan menjadi salah satu masakan khas nusantara.
Arifin memaparkan, racikan palakko khas Pinrang ini punya cita rasa dan aroma khas yang tak bisa ditiru di tempat lain. Arifin berharap salah satu literatur masakan nusantara khas Suku Bugis di Pinrang ini bakal segera mendapat hak paten dan diakui sebagai salah satu masakan nusantara untuk memperkaya khasanah masakan Indonesia.

Salah satu alasan warga Pinrang berhak mengklaim masakan palakko sebagai masakan khas Suku Bugis Pinrang ini, lanjut Aridin, selain karena masakan ini pertama kali dipopulerkan di Pinrang juga telah menjadi industri kuliner di kota dan di desa-desa di Pinrang sejak puluhan tahun lalu, sebelum banyak daerah lainnya mengenal masakan khas ini.

“Saya optimis masakan Palakko khas Pinrang ini bakal mendapat pengakuan nasional sebagai salah satu masakan nusantara yang berasal dari Pinrang. Itu artinya perbendaharaan masakan nusantara kita akan semakin bertambah dan semakin kaya,” ujar Arfin.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Kunjungan Turis Asing ke Sri Lanka Tembus 1,27 Juta Orang

Kunjungan Turis Asing ke Sri Lanka Tembus 1,27 Juta Orang

Travel Update
Erupsi Merapi 8 Desember 2023, Wisata Lava Tour di Yogyakarta Tidak Terdampak

Erupsi Merapi 8 Desember 2023, Wisata Lava Tour di Yogyakarta Tidak Terdampak

Travel Update
3 Aktivitas di Swarnabhumi Harau, Nginap di Kabin Berlatar Tebing Tinggi

3 Aktivitas di Swarnabhumi Harau, Nginap di Kabin Berlatar Tebing Tinggi

Travel Update
5 Tips Berkunjung ke MuseumKu Gerabah Yogyakarta, Datang Saat Cerah

5 Tips Berkunjung ke MuseumKu Gerabah Yogyakarta, Datang Saat Cerah

Travel Tips
Jelang Nataru 2024, Tiket Kereta Api Terjual 33 Persen dari 2,6 Juta Tiket

Jelang Nataru 2024, Tiket Kereta Api Terjual 33 Persen dari 2,6 Juta Tiket

Travel Update
Liburan Tahun Baru di Lembah Oya Kedungjati, Cek Dulu Status Buka-Tutupnya

Liburan Tahun Baru di Lembah Oya Kedungjati, Cek Dulu Status Buka-Tutupnya

Travel Update
10 Wisata Dieng Terkenal buat Libur Tahun Baru 2024 

10 Wisata Dieng Terkenal buat Libur Tahun Baru 2024 

Jalan Jalan
Promo 12.12, Ada Diskon Tiket Kereta Api 20 Persen Berlaku 29 Rute

Promo 12.12, Ada Diskon Tiket Kereta Api 20 Persen Berlaku 29 Rute

Travel Update
Bisakah Berkemah di Potrobayan River Camp Saat Malam Tahun Baru?

Bisakah Berkemah di Potrobayan River Camp Saat Malam Tahun Baru?

Travel Update
6 Tips Naik Gunung Saat Rayakan Tahun Baru, Waspada Musim Hujan

6 Tips Naik Gunung Saat Rayakan Tahun Baru, Waspada Musim Hujan

Travel Tips
Tambah Rute, Ini Jadwal dan Tarif Kapal Feri dari Harbour Bay Batam ke Malaysia Desember 2023

Tambah Rute, Ini Jadwal dan Tarif Kapal Feri dari Harbour Bay Batam ke Malaysia Desember 2023

Travel Update
Libur Natal dan Tahun Baru 2024, Libur Long Weekend Masing-masing 3 Hari

Libur Natal dan Tahun Baru 2024, Libur Long Weekend Masing-masing 3 Hari

Travel Tips
5 Aturan Berkunjung ke MuseumKu Gerabah Yogyakarta, Dilarang Menyentuh Karya Seni 

5 Aturan Berkunjung ke MuseumKu Gerabah Yogyakarta, Dilarang Menyentuh Karya Seni 

Travel Tips
10 Kota Tua di Indonesia untuk Libur Akhir Tahun

10 Kota Tua di Indonesia untuk Libur Akhir Tahun

Jalan Jalan
Harga Tiket Pesawat dari Pangkalpinang Naik Jelang Akhir Tahun

Harga Tiket Pesawat dari Pangkalpinang Naik Jelang Akhir Tahun

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com