Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/08/2014, 16:19 WIB
EditorI Made Asdhiana
SINGARAJA, KOMPAS — Kain tenun ikat tradisional khas Bali, endek, memiliki potensi dikembangkan lebih luas pemakaiannya, termasuk untuk dunia mode. Endek memiliki motif yang bervariasi dan dapat dipadupadankan dengan bahan tekstil lainnya menjadi karya busana.

Hal itu disampaikan desainer di Bali, Dwi Iskandar, ketika ditemui di Singaraja, Kabupaten Buleleng, Bali, Minggu (10/8/2014). ”Sekarang kain tenun kembali digemari, banyak dipakai. Pemerintah daerah di Bali juga mulai menggalakkan pemakaian endek,” kata Dwi, yang juga Ketua Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) Bali.

Hal senada disampaikan Lia Mustafa, desainer asal Yogyakarta, yang juga Ketua APPMI Yogyakarta. Menurut Lia, pemakaian kain tenun, termasuk endek, sebagai busana kasual ataupun busana pesta dapat menarik minat kalangan generasi muda untuk menggunakan busana berbahan endek. ”Peluang endek cukup besar untuk dikembangkan, apalagi endek rutin diperkenalkan dalam berbagai acara di daerah,” kata Lia ketika berada di Singaraja.

Dwi dan Lia bersama sejumlah desainer, di antaranya Gede Yudi dan Weda Githapradana, ikut tampil meramaikan acara Karnaval Endek Buleleng 2014, Minggu. Mereka menampilkan karya-karya berbahan endek pada malam pergelaran ekshibisi busana di Karnaval Endek Buleleng 2014.

Selain pergelaran ekshibisi busana, Karnaval Endek Buleleng 2014 juga disemarakkan dengan parade endek dan pawai mobil hias. Parade endek melibatkan kalangan sekolah menengah dan perguruan tinggi di Buleleng, perguruan tinggi dari Denpasar, serta tim karnaval dari Universitas Negeri Yogyakarta. Karnaval Endek Buleleng dirangkai dengan penyelenggaraan Festival Buleleng 2014.

Ketika membuka parade Karnaval Endek Buleleng, Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana mengatakan, endek sebagai tenun khas Buleleng memiliki beragam motif, tetapi banyak motif yang terancam hilang karena endek minim peminat dan pemakai. Agus menyatakan, penyelenggaraan Karnaval Endek Buleleng pada Festival Buleleng 2014 untuk mempromosikan kembali penggunaan endek di kalangan masyarakat. (COK)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+