Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Olahan Teh dari Mancanegara

Kompas.com - 17/08/2014, 18:17 WIB
Kontributor Travel, Sri Noviyanti

Penulis

Saat ini, rosella juga populer di Indonesia.  Bahkan akhir-akhir ini diketahui bahwa teh merah rosella memiliki manfaat yang banyak sekali. Untuk menikmati the rosella tak perlu jauh-jauh ke negara asalnya, karena banyak kedai teh di Indonesia yang menyediakannya. Tanaman rosella memang tumbuh di daerah beriklim tropis.

Tak seperti jenis teh lainnya yang memiliki rasa pahit dan getir, rosella bercita rasa masam. Semakin pekat warna merah pada kelopak Rosella, rasanya akan semakin asam dan kandungan antioksidannya semakin banyak. Sayangnya kadar antioksidan dalam kelopak Rosella menjadi berkurang jika dikeringkan dengan proses pemanasan (dipanggang dalam oven). Kadar senyawa berkhasiat yang terkandung dalam kelopak Rosella berada pada tingkat tertinggi jika dikonsumsi dalam keadaan yang masih segar. Maka dianjurkan menyeduhnya dengan kelopak yang masih segar.

Matcha Tea dari Jepang

Berbicara soal Jepang, ada teh khas yang sangat terkenal. Lihat saja, semua restoran yang menawarkan menu Jepang pasti menyediakan Matcha Tea sebagai rekomendasi minumannya. Di Jepang, pohon teh tumbuh pada tempat yang tidak terkena matahari langsung, oleh karena itu, warna daunnya menjadi hijau terang. Dengan proses pengeringan dan penumbukan maka bubuk daun teh tersebut yang kemudian disebut dengan bubuk Matcha Tea. Matcha Tea berkualitas dihargai cukup tinggi karena prosesnya yang tidak sederhana.

Penyeduhan Matcha Tea ini sebenarnya sederhana saja. Pertama-tama bubuk Matcha Tea dalam cangkir dituangkan air mendidih, diaduk rata lalu diamkan dengan menutup cangkir tersebut selama kurang lebih 3 menit. Matcha Tea biasanya memang disajikan tawar begini saja tanpa tambahan gula.

Di Jepang, Anda akan banyak menemui kedai teh ataupun kafe yang menyediakan minuman ini. Kunjungi saja area Yanaka, Nezu, dan Sendagi yang biasa disingkat menjadi Ya-Ne-Sen. Salah satunya adalah kedai “Kanekichien”. Di dalam kedai ini, semerbak wangi teh hijau sangat menenangkan.

Masala Chai dari India

Pertunjukan teatrikal pembuatan Masala Chai sebanding dengan rasanya. Tiap daerah di India memiliki komposisi sendiri untuk minuman khas ini. Namun pada umumnya, Masala Chai terdiri dari teh hitam pekat yang dicampur dengan susu. Bukan itu saja, masih ada tambahan kayu manis, kapulaga, cengkeh, jahe, lada hitam, juga rempah lainnya dalam seduhan.

Aroma rempah begitu tercium dalam sajian satu cangkir Masala Chai, kalau sedang berada di India coba lah mampir ke kawasan pecinan Kolkata, di sana banyak kedai yang menawarkan Masala Chai.

Po Cha dari Tibet

Berbicara soal teh, Tibet juga memiliki teh tradisi. Namanya Po Cha atau dikenal juga dengan sebutan Butter Tea. Anda tidak akan melihat warna pekat hitam teh dalam sajiannya. Po Cha berwarna putih susu. Komposisinya memang unik, karena merupakan campuran dari daun teh, garam dan juga mentega yang diseduh dalam teko. Campuran ini bukan hanya diseduh dengan air hangat biasa, melainkan harus dimasak selama berjam-jam hingga tekstur airnya menjadi kental.

Mungkin bagi yang pertama kali mencoba akan mengerutkan dahi karena rasanya yang aneh. Tetapi warga Tibet begitu menyukai sajian teh tradisi ini karena dianggap berkhasiat dalam menjaga stamina dan  memenuhi kebutuhan kalori pada tubuh.

Sajian Po Cha ini biasa menjadi jamuan tuan rumah saat ada tamu datang. Tamu yang dijamu dengan sajian ini harus menghabiskan tiga cangkir Po Cha, jika tidak, tuan rumah akan merasa terhina dan tamu dianggap sombong.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com