Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asita: Raja Ampat Harus Dikelola Secara Profesional

Kompas.com - 21/08/2014, 15:41 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Asosiasi Biro Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Asnawi Bahar mengatakan obyek wisata Raja Ampat di Papua Barat harus dikelola secara profesional demi menjaga kelestarian destinasi yang terkenal dengan wisata bawah lautnya itu. "Jika Raja Ampat akan dimassalkan, pengelolaannya harus dikerjakan dengan sistem serta standar operasional yang ketat dan profesional," kata Asnawi Bahar di Jakarta, Rabu (20/8/2014).

Menurut Asnawi, dengan adanya promosi wisata seperti Sail Raja Ampat yang puncaknya diadakan pada 23 Agustus 2014, daerah wisata itu menjadi makin terkenal sehingga akan lebih menarik wisatawan untuk datang ke sana.

"Di satu sisi wisatawan akan makin banyak, tapi kita harus berkaca dengan Bunaken, jika pengawasan penjagaan tidak dilakukan secara hati-hati, Raja Ampat bisa terjadi seperti Bunaken yang kini alam bawah lautnya rusak," katanya.

Asnawi menjelaskan jika memang pemerintah ingin mendatangkan jumlah turis yang lebih banyak dengan kualitas yang lebih baik maka diperlukan pengembangan infrastruktur yang memadai dengan konsep green tourism. "Konsep itu merujuk ke keseimbangan, nilai ekonomi tumbuh namun alam tidak rusak, hubungan alam dengan manusia juga terjaga," jelasnya.

ARSIP KOMPAS TV Ramon Y Tungka di Raja Ampat, Papua.

Pemerintah juga bisa membentuk badan khusus yang berkompeten dan peduli untuk mengelola Raja Ampat. "Seperti Borobudur dan Prambanan itu kan dikelola oleh PT Taman Wisata. Menurut saya itu berhasil. Pemerintah bisa membuat seperti itu, kalau dikelola Pemda, saya khawatir 20 tahun lagi akan rusak," katanya.

Asnawi mengatakan pemerintah juga harus belajar dari negara asing terkait sistem pengelolaan wisata. "Saya contohkan Wakatobi, ada satu pulau yang dikelola pihak asing dan itu lebih bagus, ini yang harus kita lakukan dan contoh, kenapa orang asing bisa kita tidak?" katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com