Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Raja Ampat Terkendala Listrik

Kompas.com - 22/08/2014, 16:28 WIB
WAISAI, KOMPAS — Pemerintah Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat, menyediakan 500 kamar dari ratusan rumah warga untuk mengatasi terbatasnya akomodasi di hotel bagi para wisatawan dalam festival Sail Raja Ampat 2014. Namun, penginapan bagi para wisatawan tersebut terkendala masalah keterbatasan listrik.

Berdasarkan pantauan Kompas di kompleks Kobe Oser, Kelurahan Waisai Kota, Waisai, ibu kota Raja Ampat, Kamis (21/8/2014), terjadi pemadaman listrik di sejumlah rumah warga yang disewakan untuk para wisatawan. Kondisi itu dikeluhkan para pemilik rumah dan wisatawan.

”Pemadaman listrik setiap hari bisa terjadi selama delapan jam hingga 12 jam. Saya merasa kurang mampu memberikan pelayanan terbaik kepada para tamu. Mereka sangat membutuhkan listrik untuk alat-alat elektronik, seperti kamera, telepon seluler, dan laptop,” kata Hudger Nifu, pemilik rumah.

Hudger mengatakan, pemadaman listrik di Raja Ampat sudah terjadi selama tiga tahun terakhir. Karena itu, ia terpaksa berinisiatif menggunakan mesin generator set (genset) agar bisa menyediakan listrik bagi para tamu yang menginap di rumahnya. Namun, dirinya mengalami kerugian karena premium (bensin) eceran yang digunakan untuk mengoperasikan genset sangat mahal.

”Kapasitas genset milik saya 800 watt. Harga bensin eceran per liter Rp 15.000. Apabila terjadi pemadaman listrik selama
12 jam, saya harus membeli bensin sebanyak 5 liter,” tutur
Hudger.

Hal senada dituturkan Vita Hunusasela, pemilik rumah lainnya. Menurut Vita, upaya pemerintah kabupaten (pemkab) untuk menggunakan kamar-kamar di rumah warga memang sangat positif. Namun, menurut dia, pemkab juga harus menyediakan listrik yang memadai bagi perumahan warga yang menjadi tempat menginap para wisatawan.

”Penyediaan listrik jangan hanya terpusat di lokasi acara di Pantai Waisai Torang Cinta (WTC) dan tempat menginap sejumlah pejabat penting negara. Wisatawan juga perlu mendapatkan pelayanan yang terbaik,” ujar Vita.

KOMPAS.com/Icha Rastika Suasana sore hari di Pantai Waisai Tercinta (WTC), Raja Ampat.
Ketika dikonfirmasi, Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Pemkab Raja Ampat Petrus Rabu mengakui bahwa tidak ada pasokan listrik untuk rumah warga yang dijadikan penginapan bagi para wisatawan. ”Berdasarkan informasi yang saya terima, PT PLN menyediakan tiga mesin genset di tiga tempat, yakni Pantai WTC, lapangan sepak bola Waisai yang menjadi arena pameran, serta rumah yang dibangun khusus untuk tempat menginap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan rombongan,” kata Petrus.

Perbaiki pembangkit

Petrus mengatakan, pihaknya akan segera memperbaiki mesin pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) milik pemkab berkapasitas sekitar 1.000 kilowatt. ”Saat ini kami masih memperbaiki mesin PLTD tersebut. Kemungkinan tidak akan terjadi lagi pemadaman listrik pada Jumat (22/8/2014),” tutur Petrus.

Ia menambahkan, pihak panitia juga telah menyelesaikan geladi resik sejumlah acara yang akan ditampilkan dalam puncak perayaan Sail Raja Ampat 2014 pada 23 Agustus mendatang. Acara-acara itu adalah paduan suara serta sendratari budaya Papua yang berisi tarian cenderawasih, tarian burung, dan tarian terumbu karang. Selain itu, tarian rakyat yang mengisahkan legenda hadirnya Raja Ampat. (FLO)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com