Harapan tersebut disampaikan Presiden Yudhoyono saat pembukaan acara puncak Festival Sail Raja Ampat 2014 di Pantai Waisai Torang Cinta, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat, Sabtu (23/8/2014). Dalam acara itu, Presiden didampingi Ny Ani Yudhoyono beserta sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu II.
Meskipun diwarnai hujan deras, festival yang dimulai sekitar pukul 09.00 WIT dan dihadiri sekitar 4.000 undangan itu terus berlangsung. Sebanyak 450 penari tampil membawakan tari batik Raja Ampat dan tarian kolosal Harmoni Raja Ampat yang diisi dengan nyanyian sejumlah artis nasional asli Papua, seperti Edo Kondologit.
Pembukaan acara tersebut, selain menampilkan parade 11 kapal perang TNI Angkatan Laut dan tiga kapal perang dari Amerika Serikat, Australia, dan Singapura, juga menampilkan atraksi dari komunitas Para Motor Indonesia.
Presiden SBY lalu mengajak para peserta Sail Raja Ampat dari negara-negara sahabat untuk mengabarkan keindahan Raja Ampat kepada saudara-saudara mereka. ”Katakan kepada saudara-saudara Anda, kepada negara masing-masing, bahwa Raja Ampat indah. Datanglah nanti ke Raja Ampat,” ujar Presiden.
Warisan dunia
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, yang juga Ketua Panitia Pengarah Sail Raja Ampat, Agung Laksono dalam laporannya mengatakan, Sail Raja Ampat 2014 dengan tema ”Membangun Bahari Menuju Raja Ampat ke Pentas Dunia” merupakan festival keenam untuk mempromosikan kekayaan bahari di Indonesia. Sejauh ini, festival pelayaran pernah digelar, antara lain, di Bunaken (Sulawesi Utara) dan Banda, Maluku.
Agung Laksono menyatakan, sentuhan Sail Raja Ampat dilakukan secara komprehensif. ”Tidak hanya pembangunan fisik semata, tetapi juga sumber daya. Penyelenggaraan Sail Raja Ampat juga dimaksudkan untuk membangun kembali kesadaran bangsa Indonesia sebagai bangsa bahari,” tuturnya.
Terkait dengan kelanjutan festival pelayaran, Agung Laksono mengatakan, pihaknya sudah mendapat titipan dari kepala daerah yang berharap kegiatan serupa dilaksanakan lagi, seperti Sail Tomini di Sulawesi Tengah, Gorontalo, dan Sulawesi Utara; Sail Karimata di Kalimantan Barat dan Kepulauan Riau; Sail Takabonerate di Sulawesi Selatan; serta Sail Tapanuli di Sumatera Utara.
Abraham mengharapkan pemerintah pusat juga membina masyarakat lokal untuk menjaga ekosistem laut dan pendidikan wirausaha, khususnya di wisata bahari. Hal itu karena perkembangan bisnis wisata bahari selama ini hanya dilakoni pengusaha mancanegara dan nasional. (FLO/LKT/RTS/BUR)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.