Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menjaring Turis Religi ke Flores

Kompas.com - 27/08/2014, 20:19 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Flores di Nusa Tenggara Timur (NTT) menyimpan potensi wisata religius. Menurut Sony Keraf, mantan Menteri Lingkungan Hidup sekaligus putra daerah Kabupaten Lembata, NTT, orang perkotaan yang sehari-hari sibuk dengan pekerjaan pada akhirnya membutuhkan keseimbangan fisik dan rohani. Sehingga, orang-orang ini pun memerlukan wisata untuk menyegarkan kembali fisik dan rohani mereka.

"NTT, Flores termasuk Lembata, juga berpotensi untuk wisata religius. Kita alihkan orang-orang perkotaan, orang-orang Jakarta ke Lembata," katanya baru-baru ini di Jakarta.

Ia menjelaskan mayoritas masyarakat Lembata menganut agama Katolik dan menjalankan kehidupan yang religius tetapi tetap penuh dengan tradisi dari kepercayaan nenek moyang mereka. Misalnya, cerita Sony, tradisi Baleo atau ritual penangkapan ikan puas penuh dengan ritual keagaaman.

"Ini ada sisi spiritualnya. Tradisi yang dilakukan nenek moyang berdasarkan agama lokal sekarang ditempatkan dalam ritus-ritus agama Katolik," tutur Sony.

KOMPAS IMAGES/FIKRIA HIDAYAT Ilustrasi. Warga mengiringi patung Tuan Ma (Bunda Maria) yang diusung dari kapela menuju Gereja Katedral pada perayaan Pekan Suci atau Semana Santa bagi umat Katholik, di Larantuka, Flores Timur, NTT
Contohnya adalah adanya ritual doa sebelum melakukan penangkapan ikan. Oleh karena itu, Sony berharap, orang-orang perkotaan seperti Jakarta, bisa melakukan wisata religi ke Lembata.

"Orang-orang Jakarta yang kaya, mereka wisata religi ke Roma dan Louders. Kita alihkan mereka ke Flores dan Lembata," ungkap Sony.

Selain Lembata, salah satu destinasi yang sarat dengan wisata religi di Flores adalah Larantuka. Setiap tahunnya saat Paskah, Larantuka ramai oleh wisatawan religi yang mengikuti prosesi katolik Semana Santa. Semana Santa di Larantuka telah dilakukan selama beratus-ratus tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com