"Cita rasa Filipina begitu beragam, tiap daerahnya memiliki masakan khas sendiri. Untuk itu di sini kami akan menawarkan begitu banyak pengalaman dan cita rasa kuliner yang beragam untuk para tamu. Menyenangkan membuat makanan dengan cita rasa Filipina, menikmatinya saja membuat saya nyaman. Makanan-makanan ini seperti membuat saya berada di rumah," jelasnya.
Dalam pengenalan kuliner khas Filipina ini, dihadirkan pula Duta Besar Filipina untuk Indonesia, Maria Rosario C Aguinaldo yang turut menceritakan filosofi kuliner dari negara asalnya tersebut. "Pada dasarnya bumbu yang dipakai untuk makanan Filipina ada persamaan dengan makanan asal Indonesia, yaitu bumbunya yang kuat. Hanya saja pada makanan Indonesia, bumbu amat sangat kuat, dan jujur saja biasanya terlalu banyak cabai," ungkapnya sambil tertawa kecil.
Ia juga menjelaskan bahwa bumbu yang dipakai pada makanan khas Filipina kebanyakan adalah yang bercita rasa asam. "Misalnya saja bumbu dari tomat, lemon, belimbing wuluh, dan juga asam," jelasnya lagi. Pada kesempatan tersebut, ia juga berujar bahwa "Linamnam" sebenarnya diambil dari kata yang bermakna sebagai penggambaran kualitas dari sebuah cita rasa.
Mulai tanggal 3 hingga 10 September mendatang, tamu dapat menikmati kuliner Filipina ini di SATOO untuk sarapan, makan siang, dan makan malam, atau di Lobby Lounge melalui Pilinut yaitu tema high tea dengan moktail dan koktail yang sengaja dibuat selama periode festival kuliner Filipina berlangsung di Shangri-La.
Untuk pilihan sarapan di SATOO, tamu bisa menikmati Beef Tapa yaitu daging sapi yang dikeringkan, Pancit Luglug yaitu mie yang di tambahkan telur, udang dan chorizo, Suman yaitu nasi ketan yang dimasak dengan santan serta Pinoy Congee and Tinapa yang berarti ikan asap.
Di bagian hidangan utama terdiri dari beragam pilihan menarik seperti Kaldereta Pot Pie, Baked Beef Morcon yaitu sejenis rolade daging sapi isi, Crispy Beef Ribs South Cotobato, Chicken Galantina, Pineapple and Tinapa Fried Rice, Adobo Fride Rice, Pocherong Manok, Taro Leaves in Coconut Milk, dan Paksiw na Bangus yaitu ikan bandeng yang dimasak dengan bawang, terung dan juga pare. Untuk sajian lainnya, disediakan pula sajian non-halal, misalnya Boneless Lechon Balamban, Bagnet Ilocandia, Pork and Chicken Adobo, Pork Estofado, Lechon Paksiw, Hamonado dan Crispy Pork Belly Begukan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.