"Sektor ini (pariwisata) menyumbangkan sekurangnya 10,13 juta tenaga kerja, baik langsung maupun tidak langsung," kata Sapta dalam seminar Refleksi Tiga Tahun Pelaksanaan MP3EI di Jakarta, Kamis (4/9/2014).
Menurut dia, hal ini disebabkan karena pariwisata Indonesia merupakan sektor yang menjanjikan, karena pada dasarnya negara ini sudah memiliki modal pariwisata yang sangat besar dan lengkap yang kemudian seharusnya digunakan dengan baik oleh penduduk Indonesia.
"Banyaknya dan meningkatnya pengunjung atau turis yang berwisata di Indonesia tentu menjadi salah satu penyebab utama tingginya penyerapan tenaga kerja," ujar Sapta.
Dia menyebutkan penyerapan tenaga kerja tidak hanya berasal dari sektor formal, namun juga banyak pekerja bermunculan dari sektor informal akibat majunya pariwisata di satu daerah.
"Mulai dari usaha warung, penjual cendera mata, sampai tukang foto. Secara tidak langsung pariwisata lah yang memberi nafkah kepada mereka," kata dia.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan bidang Kebudayaan, Wiendu Nuryanti juga menekankan pentingnya kualitas daripada sumber daya manusia di sektor pariwisata.
"Harus ramah dan murah senyum, tapi itu tidak cukup. Harus didukung dengan wawasan kebudayaan lokal yang baik, sehingga mampu mengenalkan sekaligus mempromosikan kultur budaya setempat," ujar Windu.
Dia mengatakan bahwa pariwisata adalah produk yang tidak akan terjadj bila market tidak bertemu dengan pembeli. Sementara itu yang mengantarkan pembeli kepada market tidak lain adalah sumber daya manusia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.