Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Berpergian dengan Orangtua

Kompas.com - 06/09/2014, 17:23 WIB
Dhanang David Aritonang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ingatkah masa-masa ketika anda diajak berwisata bersama kedua orangtua anda?  Bagaimana jika sekarang situasi menjadi terbalik, di mana anda harus mengajak orangtua yang sudah berusia di atas 65 tahun untuk berwisata? Tentu saja butuh persiapan khusus untuk mengajak orang tua yang sudah lansia untuk berwisata.

"Ini adalah sebuah kesimbangan yang bermanfaat untuk mempertahankan rasa hormat anda kepada orangtua," tutur seorang blogger wisata dari situs thetravellingmam.ca, Claudia Laroye.

Laroye menjelaskan bahwa hal utama yang diperhatikan adalah tingkat mobilitas dan kesehatan orang tua. Perlunya asuransi perjalanan dengan cakupan medis yang memadai karena kebanyakan lansia sulit untuk mengatur kesehatannya sendiri.

"Bawa persediaan semua obat dan resep tambahan yang diperlukan. Jika ingin berpergian ke luar negeri, cobalah membuat daftar keperluan medis yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa daerah yang akan dikunjungi," kata Laroye.

Laroye menambahkan bahwa ada baiknya anda mengatur segala keperluan orangtua anda sesampainya di lokasi tujuan. Penanganan bagasi, pengaturan perjalanan, pemesanan hotel, urusan transportasi dan restoran sebaiknya ditangani oleh anda.

"Kesabaran merupakan kebajikan yang berharga ketika berpergian dengan siapa pun dari segala usia. Jika rekan berwisata anda termasuk sosok yang lebih lambat, pelupa, dan sulit mendengar, anda yang harus menyesuaikan diri dengan mereka," jelas Laroye.

KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA Pasangan turis dari Belanda memanfaatkan waktu singgah kapal pesiar yang membawa mereka dengan berjalan-jalan di Kawasan Kota Lama, Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat (6/1/2012).
Ibu dari Laroye, Kathi Campana yang sudah berusia sekitar 70 tahun, memiliki perspektif sendiri bagaimana sebuah perjalanan harus dilakukan. Ia merasa semua pelaku perjalanan, baik usia muda maupun lansia harus memiliki kemandirian dan harus aktif terlibat dalam pengambilan keputusan.

Kathi selalu menambahkan daftar keinginan pribadinya di dalam perjalanan. Ia selalu menginginkan kamar tidur pribadi dan tinggal setidaknya 4 hari di tempat yang sama agar tidak perlu repot-repot berkemas. "Perjalanan keluarga seperti ini dapat menciptakan sebuah kenangan khusus dan setiap generasi dapat belajar untuk saling menghargai satu dengan yang lainnya," ucap Kathi.

Kathi menuturkan dirinya selalu memeriksa kualitas makanan di kapal pesiar, peawat, maupun di tempat wisata. Jika diperlukan, membawa makanan pribadi dari rumah menjadi sebuah pilihan yang tepat.

Seorang blogger perjalanan, Jamie Pearson, menuturkan bahwa mengajak anak anda untuk berwisata bersama kakek neneknya bisa menjadi sebuah alternatif menarik untuk berwisata.

"Kami tidak ingin menghabiskan waktu liburan hanya di kota kelahiran. Kami selalu menyatukan kunjungan ke rumah orangtua sekaligus untuk berwisata keluarga, hal yang masuk akal," tutur Pearson.

KOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZES Turis asing penumpang kapal MV Discovery berfoto bersama penari saat kapal berkapasitas 500 orang tersebut bersandar di Pelabuhan Yos Sudarso, Ambon, Maluku, Minggu (29/1/2012). Kapal yang telah berlayar selama 21 hari dan membawa sekitar 300 wisatawan asing ini telah singgah di sejumlah negara di kawasan Asia seperti Hongkong, Jepang, Malaysia dan Singapura.
Untuk melakukan perjalanan yang anggotanya terdiri dari beberapa generasi, anda memerlukan akomodasi khusus. Carilah tempat wisata di mana setiap anggota keluarga dapat melakukan aktivitasnya sendiri di pagi hari, makan bersama di siang hari, dan menjelajah bersama di sore hari. Pantai, peternakan, perkotaan, serta pegunungan bisa menjadi pilihan destinasi tersebut.

Pearson menyarankan bahwa durasi perjalanan ini tidak perlu memakan waktu yang lama. Anda dapat melakukan perjalanan ini di akhir pekan, sekitar tiga hingga empat hari.

Anda tidak perlu malu kepada orangtua anda ketika anak-anak anda melakukan tingkah nakal selama di perjalanan. Kemudian Pearson menjelaskan, perjalanan keluarga ini tidak perlu terlalu sering dilakukan, karena hubungan batin tidak hanya berkembang ketika keluarga bersama, tetapi juga berkembang ketika mereka saling terpisah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com