”Banyak keluhan, kekurangan, dan hal-hal yang harus diperbaiki di museum itu, tetapi kami yang selalu disalahkan. Padahal, status Museum Mulawarman milik provinsi. Sudah beberapa kali saya meminta agar status museum itu diberikan kepada kami untuk kami kelola, tetapi belum diserahkan,” ungkap Rita, Kamis (4/9/2014), di Tenggarong, Kalimantan Timur (Kaltim).
Museum yang berada di tepian Sungai Mahakam, Kota Tenggarong, itu kurang memberi kesan. Begitu masuk, tidak ada pemandu yang mengarahkan dan mendampingi. Informasi tertulis yang menerangkan koleksi juga minim. Bahkan, banyak koleksi yang tak ada penjelasan tertulisnya.
Parlin (25), warga Jakarta, yang kemarin mengunjungi museum ini, kecewa. Menurut dia, Museum Mulawarman kurang fokus menampilkan ciri khasnya, yakni koleksi Kesultanan Kutai Kartanegara. Ada koleksi yang tidak perlu ditampilkan, misalnya replika Candi Borobudur.
Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Protokol Pemerintah Provinsi Kaltim Adiyat membenarkan, Kutai Kartanegara sudah beberapa kali meminta Museum Mulawarman untuk dialihkan statusnya. Ia pun memahami bahwa banyak keluhan masyarakat atas museum ini. Namun, status museum ini masih di bawah Pemprov Kaltim. ”Kami coba mendiskusikan ini dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kaltim,” ucap Adiyat. (PRA)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.