Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lembayung di Saujana Kangean

Kompas.com - 09/09/2014, 17:14 WIB
PERJALANAN Dayu, host program "Explore Indonesia" yang tayang di KompasTV, kali ini mengeksplorasi kepulauan paling timur Madura, yaitu Kepulauan Kangean. Gugusan sekira  60 pulau yang menjadi bagian dari kepulauan Kangean ini terbentang dengan luas keseluruhan 487 kilometer persegi.

Masyarakat Kangean memiliki kebudayaan yang berbeda dengan kebudayaan masyarakat di luar Pulau Kangean, meski Kangean masih menjadi bagian dari pulau Madura. Beberapa faktor di antaranya adalah letak atau posisi kepulauan Kangean yang cukup jauh dengan Madura.

Terutama percampuran beberapa suku yang menetap di kepulauan Kangean, sehingga meciptakan produk budaya baru. Bahasa Kangean, misalnya  adalah satu produk budaya yang kuat sebagai identifikasi sekaligus identitasnya.

Ragam unik dan khas kepulauan Kangean inilah, yang menuntun Dayu menelusuri beberapa tempat di Pulau Kangean, seperti Perkebunan jati milik warga. Pohon jati menjadi tanaman keras yang seakan menjadi tanaman wajib warga Kangean di lahan atau kebun mereka. Pohon jati dijadikan seperti investasi panjang, karena rata-rata warga kangean mengais rezeki ke luar negeri.

Rumah tradisional Kangean yaitu Pacenan masih cukup banyak terdapat di desa-desa di Kangean. Dayu mengunjungi salah satu rumah tradisional dan bertemu tokoh masyarakat yang mengupas sedikit tentang sisi-sisi budaya Kangean.

Dok. Kompas TV Karapan kerbau di Pulau Kangean
Tradisi paling menonjol di Kepulauan Kangean adalah lombe atau lomba karapan meggunakan kerbau. Perlombaan pacuan kerbauu yang sudah berlangsung sejak dulu. Karapan kerbau bergeser fungsinya, yaitu sebagai gengsi sang pemilik kerbau pacuan, hingga menaikkan setatus sosial pemilik kerbau bila kerbau miliknya bisa juara dalam perlombaan tersebut. Karapan kerbau didahului dengan mengarak pasangan-pasangan sapi mengelilingi arena pacuan dengan diiringi gamelan Kangean yang dinamakan saronen.

Selain Pulau Saobi, pulau yang dikunjungi Dayu dan tinggal beberapa hari di sana adalah Pulau Pagerungan. Pulau yang sekira 25 tahun lalu telah dikenal dengan produksi gas bumi terbesar di Jawa Timur.

Di Pagerungan, Dayu menikmati alam dan budaya pesisir, seperti mengenal kerajinan santeki yaitu kerajinan dari bahan kayu tanaman sentigi atau cantigi dan mengunjungi sentra pembuatan kapal kayu.

Dayu bertemu dengan keluarga pejuang lingkungan. Ya, Pulau Pagerungan Besar yang rentan tergerus air laut, sangat butuh “benteng” sebagai penahan abrasi pesisir. Benteng itu adalah tanaman mangrove. Dayu antusias bertemu dengan bapak anak yang tekun menjadi pelestari mangrove.

Anda bisa menyaksikannya secara lengkap dalam program Explore Indonesia episode  "Lembayung di Saujana Kangean" yang akan tayang Rabu, 10 september 2014, pukul 20.00 WIB. (Herwanto)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Kompas TV
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com