Pengobatan Herbal untuk Penderita HIV
Lama saya terdiam memandangi laki-laki dengan tubuh kurus berbalut kulit yang terbaring dihadapan saya. Ia seorang ODHA, Orang Dengan HIV/AIDS, yang sudah satu tahun terakhir pulang ke kampungnya di Wa'yagung, Krayan, Kalimantan Timur.
Dulu ia bekerja di Malaysia, kemudian setelah didiagnosis mengidap HIV, ia sempat berobat disana, namun karena merasa keadaannya semakin buruk, ia memutuskan pulang ke kampungnya, sebagian karena ingin dekat dengan keluarga, sebagian lagi karena Wa'yagung, terkenal sebagai surga tanaman obat.
Keadaannya sekarang, dari kacamata medis, termasuk buruk. Maka sulit bagi saya membayangkan bagaimana keadaannya dulu saat baru kembali dari Malaysia, kalau memang kondisinya sekarang dianggap sudah lebih baik oleh sang pasien dan keluarganya. Dan tentunya, ego saya sebagai seorang dokter tersentil. Bagaimana tidak? Dalam praktek sehari-hari, sulit sekali mengembalikan kondisi ODHA bila sudah terjadi penurunan keadaan umum penderita.
Secara spontan saya menganggap ini adalah efek plasebo. Menurut Jeffrey Nevid dalam bukunya Psikologi Abnormal, efek plasebo adalah sebuah pengobatan yang tidak berdampak atau penanganan palsu yang bertujuan untuk mengontrol efek dari pengharapan. Istilah plasebo diambil dari bahasa latin yang berarti "I shall please" (saya akan senang) yang mengacu pada fakta bahwa keyakinan akan efektivitas dari suatu penanganan akan dapat membangkitkan harapan yang membantu mereka menggerakkan diri mereka sendiri untuk menyelesaikan problem tanpa melihat apakah substansi yang mereka terima adalah aktif secara kimiawi atau tidak aktif.
Petualangan dr Ratih dalam Doctors Go Wild episode Surga Tanaman Obat di Jantung Borneo ditayangkan Kompas TV, Senin (22/9/2014) pukul 20.00 WIB. (dr Ratih Citra Sari)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.