Pemetasan itu dilakukan dengan peran dua orang dari para lakon yang saling bertengkar satu sama lain menggunakan kayu rotan sepanjang satu meter. Tokoh Tari Ujungan, Agus Winaryoto, mengatakan pementasan Tari Ujungan merupakan upaya melestarikan tradisi kuno yang sudah berjalan sepanjang waktu. Menurut Agus, Tari Ujungan berasal dari Desa Gumelem pada tahun 1600 saat desa tersebut masih ikut Kerajaan Mataram.
Tari Ujungan meminta hujan digelar saat musim kemarau panjang. Tari Ujungan diangkat dari kisah petani yang berebut air. Dengan menggunakan cangkul, mereka bertengkar dengan saling mengayunkan cangkul. “Cangkul itu diayunkan hingga mereka saling melukai, hingga mengeluarkan darah. Saat itu ada Ki Ageng Giring yang memisahkan mereka berdua. Tapi, pertengkaran itu terus berlanjut hingga hujan turun, sehingga muncullah tarian ini,” ujar Agus menjelaskan.
Aksi yang mereka lakukan terbilang atraktif. Antara satu lakon dengan lakon lain saling bertengkar menggunakan kayu rotan. Mereka saling memukul. Hanya saja, yang boleh dipukul hanya pada bagian paha. Para lakon ini pun hanya boleh dilakukan oleh orang dewasa. Di malam tarian minta hujan ini, para lakon memerankan tiga set atau ada enam petarung.
Meski begitu, ada penonton yang turun ke panggung untuk mencoba Tari Ujungan, sehingga berjumlah delapan orang. Saat pertarungan ke tiga, angin cukup kencang mulai datang. Para pengunjung mengira akan terjadi hujan setelah pementasan. Namun, hingga hampir berakhir, hujan yang ditunggu tak kunjung datang.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jateng, Prasetyo Aribowo mengatakan pementasan budaya agar mampu menunjang pemeliharaan warisan tradisi kuno yang ada. Selain itu, kesenian tradisi kuno melalui pentas mampu mendongkrak tingkat kunjungan pariwisata di Jawa Tengah. “Ini juga sebagai implementasi visi gubernur, berkepribadian dalam kebudayaan,” kata Prasetyo.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.