Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan-jalan Itu Tak Selamanya Indah...

Kompas.com - 29/09/2014, 08:02 WIB
Kontributor Travel, Sri Noviyanti

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengalaman berwisata tak selamanya indah. Ya, pengalaman baik banyak tapi belum tentu pengalaman buruk tak ada.

Sari Musdar dan Jhon Erickson Ginta, dua orang travel blogger yang memiliki banyak pengalaman yang tentu saja tak semuanya baik. Dalam bincang-bincang di Kompas Travel Fair (KTF) 2014, Minggu (28/9/2014), keduanya berkisah mengenai pengalaman masing-masing.

"Paris yang terkenal indah itu saja tak selamanya nyaman. Kalau di flyer atau iklan memang begitu indah. Tapi siapa yang tahu di salah satu lini jalannya banyak pencopet dan penipu. Tak akan ada yang terpikir sebelumnya kalau di negara cantik seperti itu juga banyak pencopet," kisahnya.

Sambil mengenang, Sari mengulas kembali ceritanya. "Di sana ada satu kawasan yang terkenal dengan pertunjukan kabaret. Biasanya pria lebih tertarik saat dirayu, diajak masuk ke sebuah kafe lalu akan diperas dan dipaksa membayar dengan gesek kartu kredit yang jumlahnya bisa sampai 1.000 dollar AS. Ini biaya yang harganya keterlaluan, tapi ada di sana," ungkapnya kembali.

Berbeda dengan Sari, Jhon punya pengalaman yang jauh lebih menegangkan. Sebagai seorang traveler, Jhon menyebut dirinya sebagai ekstrem atau underground traveler. "Anehnya ini lah perilaku saat saya muda, sekitar 25 tahun yang lalu. Saya suka traveling tapi bukan hanya ingin menikmati indahnya suatu negara tapi juga seluk-beluk terburuknya," jelasnya.

KOMPAS.COM/SRI NOVIYANTI Sari Musdar dan Jhon Erickson Ginta, dua orang travel blogger di Kompas Travel Fair 2014, JCC, Minggu (28/9/2014). Keduanya memiliki banyak pengalaman yang tentu saja tak semuanya menyenangkan.
Sepengalamannya, ia pernah menjadi traveler "nakal" yang keluar masuk negara orang tanpa visa. "Nekat, tapi zaman itu rasanya seperti tertantang. Saya sampai pernah dicuraNgi, diinterogasi sampai ditahan. Ketemu banyak orang mulai dari berurusan dengan polisi, petugas imigrasi, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) sampai pengedar ganja lah, penipu, penjahat, banyak lah," kenangnya.

Jhon pernah menyambangi kurang lebih 30 negara dengan perjalanan spontan, hampir tak ada rencana atau persiapan. Negara yang didatanginya bukan negara-negara aman saja yang memiliki destinasi wisata menarik. "Negara-negara konflik juga saya datangi. Negara-negara di benua Afrika misalnya, ya mungkin bagi traveler yang datang sebentar tidak akan mendapat pengalaman seperti saya. Tapi kalau saya bisa berbulan-bulan sampai tahunan sehingga sampai mengalami yang buruk-buruk juga," tuturnya.

Untuk mengetahui lebih mendalam lagi pengalaman mereka, kunjungi laman blognya di:
sarimusnidar.blogspot.com dan ginting.wordpress.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com