Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Timun, Penetralisir Usai Menyantap Daging Kambing

Kompas.com - 03/10/2014, 08:18 WIB
Kontributor Travel, Sri Noviyanti

Penulis

 

JAKARTA, KOMPAS.com Idul Adha sebentar lagi datang. Sudah terbayang bukan lezatnya sajian dan beragam hidangan olahan daging kambing di rumah? Tetapi, bukannya menikmati hidangan kambing di perayaan tersebut, orang lebih banyak yang takut bukan hanya aroma prengus daging kambing tapi juga dampak kolesterol setelah menikmatinya.

Arie Parikesit, seorang pakar kuliner memberikan tips untuk menetralisir setelah menikmati hidangan daging kambing. “Timun efektif menjadi penetralisir alami, kalau di Aceh sana karena banyak warung makan yang menyajikan daging kambing biasanya ada pasangan untuk minumannya, yaitu es mentimun,” ungkapnya.

Hal berbeda lainnya, ditemui saat ia berada di Yogyakarta. “Kalau di tempat lain semisal Jogja, hidangan daging kambing disajikan dengan lalapan yang banyak. Dari lalapan tersebut pasti ada timun, habisin saja semuanya itu bagus sebagai penetralisir,” ungkap Arie yang ditemui saat Konferensi Pers inspirasi hidangan Kuliner Daging Kambing dari Kecap Bango beberapa waktu lalu.

KOMPAS/EDDY HASBY Sate Ayu, Bojonegoro, Jawa Timur, Kamis (13/3/2014).

Menurut Arie, daging kambing secara maknaan bersifat mengeluarkan panas sedangkan timun bersifat dingin. “Kalu es mentimun, sudah sifat mentimun dingin, ditambah es jadi semakin dingin. Nah kalau lalapan biasanya juga ada tambahan tomat, itu juga bagus untuk penetralir. Habiskan, itu bukan hanya hiasan tapi memang ada manfaatnya,” urai Arie.

Begitu juga saat menikmati daging kambing di perayaan Idul Adha mendatang di rumah. Lalapan timun yang mudah didapatkan dengan harga yang terjangkau dapat menjadi teman pendamping setelah menikmati hidangan daging kambing.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com