Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menikmati Keheningan di Pantai Cinibung

Kompas.com - 05/10/2014, 17:15 WIB
SUASANA damai langsung terasa saat perahu kami tiba di Kampung Cinibung, Desa Kertajaya, Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Banten. Ketenangan dan privasi menjadi keunggulan Cinibung yang belum terlalu ramai disinggahi para pelancong.

Begitu sampai di vila Honje Ecolodge, Sabtu (16/8/2014) sekitar pukul 16.00, rombongan World Wide Fund for Nature (WWF) Indonesia, Majelis Ulama Indonesia, dan Universitas Nasional Jakarta disambut kehangatan warga setempat. Berbagai penganan lokal, seperti jojorong, pasung putih, dan apem, disuguhkan.

Kue-kue berbahan tepung beras itu bersama es kelapa muda menjadi penawar lelah yang mujarab seusai menempuh perjalanan selama tiga jam dengan perahu cepat dari Pulau Peucang. Badan tak enggan lagi diajak beranjak dari pondok kecil di tepi Pantai Keusik Panjang yang kami tempati.

Menjelang petang, barulah pantai itu menampakkan puncak pesonanya. Matahari terbenam di ufuk barat membentuk siluet indah pepohonan kelapa di Semenanjung Ujung Kulon. Tak terlihat pengunjung di pantai selain kami. Hanya terlihat dua nelayan menjaring ikan.

Pantai dengan air jernih itu sangat menggoda kami untuk berenang. Selepas senja, kami kembali ke vila untuk mandi dan makan malam. Suguhan ikan kuwe dan kerapu bakar, selar pedas, serta cumi tepung, dan kakap merah goreng sungguh menggugah selera.

Sayur jantung pisang dan aneka sambal, seperti tomat, kecap, dan honje, membuat kami semakin lahap. Honje adalah tanaman yang buahnya berisi biji-biji dengan rasa asam. Campuran honje, cabai merah, tomat, gula merah, dan bawang merah bakar menghasilkan sambal khas yang sangat segar sebagai teman menyantap ikan.

Setelah bersantap, kelopak mata terasa berat. Tanda tubuh yang lelah minta berpindah ke peraduan. Semilir angin malam yang sejuk dan vila yang nyaman membuat tidur kami sangat lelap. Esoknya, kami bangun dengan badan yang bugar dan siap memulai aktivitas.

Pagi di Cinibung tak kalah memukau. Matahari yang baru muncul membuat panorama bak lukisan cantik. Sinar matahari lembut yang jatuh di laut biru dan tenang mengajak kami untuk berjalan-jalan menyusuri Keusik Panjang. Panjang pantai itu sekitar 400 meter. Tak heran arti dari nama pantai tersebut adalah pasir panjang.

KOMPAS/DWI BAYU RADIUS Pantai Cinibung, di Desa Kertajaya, Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Banten.
Selain itu, ada tempat lain yang bisa disinggahi, yakni Pantai Daplango dengan panjang sekitar 200 meter. Pantai di Cinibung berombak tenang sehingga sangat cocok untuk wisatawan yang gemar berenang dan membawa anak-anak.

Naik daun

Ketua Kelompok Cinibung Wisata Mardi Badarudin menjelaskan, Cinibung tengah naik daun di kalangan wisatawan, tetapi kampung itu masih cukup lengang. Karena itu, Cinibung pas untuk mereka yang menginginkan suasana hening dan jauh dari hiruk pikuk.

Di jalur wisata antara Jakarta dan Pandeglang sebelum Cinibung terdapat beberapa tempat tamasya yang lebih ramai. ”Hanya, saat puncak liburan, seperti Lebaran, penginapan-penginapan di Cinibung penuh. Sejumlah turis asing sudah datang ke Cinibung, tetapi promosi masih dibutuhkan,” katanya.

Di Cinibung setidaknya terdapat tiga penginapan, yakni Honje Ecolodge, Sarang Badak, dan Wisma PGRI. Honje Ecolodge adalah penginapan paling nyaman, yang terdiri dari dua vila dan bisa menampung hingga total 20 orang. Tarif menginap di tempat itu mulai Rp 700.000 per vila.

Sarang Badak, demikian Mardi, bisa menampung sekitar 50 orang dengan tarif Rp 350.000 per kamar untuk enam orang. Jarak Cinibung-Jakarta sekitar 220 kilometer dengan waktu tempuh menggunakan kendaraan pribadi sekitar enam jam. ”Hidangan untuk wisatawan di Cinibung diolah dari hasil laut yang segar. Ada Tempat Pelelangan Ikan Muarabaru. Ikan bisa langsung dibeli dari nelayan,” katanya.

Menurut Mardi, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banten akan melakukan uji coba terhadap Cinibung sebagai kampung wisata pada tahun 2015.

Cinibung saat ini berupaya menjadi tujuan wisata yang terintegrasi. Selain penginapan yang nyaman, masyarakat Cinibung juga sudah diajarkan membuat kerajinan. Sejak Juni 2012, beberapa warga dibina pihak WWF Indonesia menjadi perajin cendera mata dari kayu. ”Ada tujuh warga yang sudah mahir membuat kerajinan. Sementara itu, lima warga lain membuat kantong untuk kemasan cendera mata,” katanya.

Wisatawan bisa membeli gantungan kunci dan patung badak jawa berukuran kecil. Gantungan kunci dijual dengan harga Rp 12.000 dan patung badak dengan harga mulai Rp 15.000. Patung badak dipilih sebagai hasil kerajinan karena Cinibung berdekatan dengan Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK), habitat satwa dilindungi tersebut.

Leader of Ujung Kulon Project WWF Indonesia Elisabeth Purastuti mengatakan, pihaknya membina masyarakat Cinibung agar wisatawan bisa membeli buah tangan. Warga mahir membuat patung setelah belajar selama lima bulan. Sebelumnya, kerajinan yang dihasilkan lebih bervariasi.

Warga membuat pembuka surat dan sumpit dengan motif badak. Selain itu, bentuk patung juga lebih beragam, seperti monyet, babi hutan, harimau, dan kura-kura. Namun, patung yang paling laku adalah badak. Kini, warga hanya membuat patung tersebut.

KOMPAS/DWI BAYU RADIUS Pantai Cinibung, di Desa Kertajaya, Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Banten.
Wisatawan dari Jakarta, Setyana Vidita (29), menuturkan, dia sangat menikmati suasana Cinibung. Menurut Setyana, pantai di Cinibung lebih bagus dibandingkan dengan tempat lain pada umumnya. Dia sempat berjalan-jalan pada pagi hari dan sempat mengambil beberapa foto pemandangan yang mengagumkan.

”Pasir pantai di Cinibung, menurut saya, juga lebih halus. Hanya saja akses menuju Cinibung kurang nyaman untuk dilewati,” tutur Setyana.

Mulai kawasan wisata Carita di Pandeglang hingga Cinibung, jalan rusak terlihat. Bahkan, para pengendara mobil dari arah berlawanan harus melintas bergantian di beberapa ruas jalan yang sedang diperbaiki. Antrean sejumlah mobil paling tidak terlihat di dua tempat.

”Cinibung sebenarnya punya potensi wisata yang besar, tetapi infrastruktur tak memadai. Perbaikan jalan dibutuhkan kalau mau lebih banyak wisatawan berkunjung,” katanya. (Dwi Bayu Radius)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com