KOMPAS.com – Setelah mengalami keterlambatan penerbangan sampai dua jam, akhirnya saya sampai juga di Pantai Kuta, Denpasar, Bali. Waktu menunjukkan pukul 11 malam.
Sampai di hotel yang tepat berada di seberang pantai, perut saya keroncongan dan kerongkongan juga kering kehausan. Di hotel hanya tersedia air putih botolan.
Saya keluar hotel, berharap menemukan rumah makan atau restauran. Hari sudah terlalu malam. Hampir semua rumah makan dan restauran sudah tutup. Ada pub dan bar hotel. Ah, dompet saya kosong. Makan di tempat itu membutuhkan uang yang cukup.
Ini adalah liburan yang terburu-buru. Saya tak sempat mengambil uang yang cukup sebagai bekal. Pikir saya, ada banyak ATM (Anjungan Tunai Mandiri) di Pulau Dewata ini. Saya berpikir akan mengambil bekal uang di sini. Rupanya, perut ini tak bisa diajak kompromi menunggu pagi.
Sambil celingak-celinguk mencari warung makan dengan harga bersahabat, tiba-tiba mata saya tertumbuk pada sebuah hypermarket di pinggir jalan. Buka 24 jam. Wah, senangnya.
Tak ada makanan yang mengenyangkan di tempat itu. Saya tak membayangkan untuk mengganjal perut yang sudah tak bersahabat ini dengan mi instan. Saya ingin makan berat. Saya mencari ATM. Saya kurang beruntung. ATM-nya rusak.
Tapi toh, saya tetap senang. Meski ATM rusak, saya melihat logo layanan ambil tunai. Ini yang membuat saya senang keliling Indonesia. Sejumlah perbankan Indonesia telah berjejaring dengan gerai-gerai swalayan yang betebaran di seluruh pelosok tanah air. Mesin ATM bukan lagi satu-satunya gantungan hidup. Di tempat pelosok sekalipun, sejauh menemukan hypermarket yang berlogo layanan tunai ini, beres sudah.
Memang tidak gratis. Saya harus belanja dalam jumlah tertentu di toko itu untuk bisa mendapatkan layanan ambil tunai. Tak soal. Saya selalu membeli barang-barang yang memang akan saya gunakan, seperti cemilan atau minuman ringan. Malam ini itu saya beli pelembab kulit yang lupa saya bawa dari rumah.
Malam ini saya tidur dengan damai seusai menjinakkan rongrongan perut di bar hotel. Saya tahu, katanya tak baik tidur seusai makan. Ah, ini kan liburan, batin saya membela diri.
Nah, ini pengalaman kecil yang barangkali berguna bagi Anda. Hypermarket bisa jadi bukan hanya tempat belanja semata saat liburan. Hypermarket bisa jadi penolong saat Anda tak menemukan mesin ATM.
Tips
Berikut beberapa tips memaksimalkan jaringan hypermarket yang mudah ditemui di pelosok Indonesia.