"Banyak lokasi obyek wisata alam yang menjadi favorit dikunjungi wisatawan mancanegara tetapi belum disediakan penginapan dikelola penduduk lokal," kata Rudolf Boy Ronsumbre di Biak, Senin.
Ia mengakui jika fasilitas penginapan dibangun pemkab, maka masyarakat adat yang menjadi pusat obyek wisata akan mendapatkan penghasilan dari turis mancanegara.
Dia mencontohkan, di daerah lokasi tempat wisata diving di wilayah Biak Utara dan Kepulauan Padaido jika dilengkapi penginapan maka turis yang berkunjung akan fokus melakukan aktivitasnya.
"Beragam obyek wisata alam dan budaya Biak sangat berpotensi mendatangkan uang untuk masyarakat lokal. Namun peluang ini kurang dioptimalkan pemangku kepentingan kepariwisataan setempat," ujar Boy Ronsumbre.
Menyinggung konsep ekonomi kreatif sektor kepariwisataan, menurut Boy, hal ini sangat tepat mengangkat perekonomian masyarakat adat selaku pengelola objek wisata bersangkutan.
"HPI selaku organisasi pramuwisata yang profesional telah menyampaikan gagasan pengembangan kepariwisataan daerah tetapi hingga sejauh ini masih belum mendapat respons instansi terkait," ujarnya.
Berdasarkan data obyek wisata sejarah dan alam laut Biak, di antaranya Goa Jepang, Monumen Perang Dunia II, taman laut Kepulauan Padaido, Air Terjun Warsa masih menjadi tujuan wisata turis nusantara dan wisatawan mancanegara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.