Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/10/2014, 16:16 WIB
Kontributor Manado, Ronny Adolof Buol

Penulis

MANADO, KOMPAS.com - Pusat Penyelamatan Satwa (PPS) Tasikoki merupakan sebuah kawasan seluas 56 hektar yang terletak di Desa Watudambo, Kauditan, Minahasa Utara, Sulawesi Utara. Di sini berbagai jenis satwa liar dilindungi sebelum dilepasliarkan. Menurut Wildlife Programme Advisor PPS Tasikoki, Simon Purser, satwa-satwa yang berada di Tasikoki merupakan hasil sitaan dari perdagangan dan kepemilikan ilegal satwa dilindungi. "Satwa-satwa ini datang dari berbagai wilayah di Sulawesi Utara," ujar Simon kepada Kompas Travel yang mengunjungi Tasikoki.

Di Tasikoki, satwa-satwa tersebut kemudian diperlakukan sebagaimana layaknya. Satwa yang masuk ke Tasikoki pada umumnya tidak sehat atau sakit karena perlakuan yang tidak sewajarnya dari pemiliknya. Tenaga ahli di Tasikoki kemudian merawat satwa-satwa tersebut hingga sehat dan siap dilepaskan kembali ke habitat aslinya.

Sebagai sebuah kawasan tempat rehabilitasi satwa, pengunjung harus mengajukan permohonan terlebih dahulu sebelum datang ke Tasikoki. Di area yang terjaga ini, terdapat pula Education Centre di mana kelompok pengunjung menerima materi mengenai satwa dan lingkungannya. "Biasanya kunjungan dari kelompok pelajar kami bekali dengan pengetahuan mengenai satwa di education center," tambah Simon.

KOMPAS.COM/RONNY ADOLOF BUOL Orangutan hasil sitaan dari perdagangan ilegal satwa liar kini telah sehat dan berada di kandang di area Pusat Penyelamatan Satwa Tasikoki, di Minahasa Utara, Sulawesi Utara.
Pengunjung yang datang di Tasikoki dapat melihat beberapa satwa liar dan terancam punah yang tidak ada di Sulawesi seperti beruang madu, orangutan, kasuari, beberapa jenis kera dan lainnya. "Hewan-hewan itu dibawa melintas dari daerah asalnya seperti Sumatera, Jawa dan Papua. Sulawesi Utara menjadi salah satu tempat transit sebelum satwa-satwa itu dibawa ke Filipina dan diperdagangkan di luar negeri," jelas Simon.

Lewat operasi yang dilakukan Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Utara serta pihak lainnya, satwa-satwa tersebut disita kemudian diserahkan ke Tasikoki untuk direhabilitasi. "Di sini ada beruang yang sudah sehat dan tinggal menunggu izin untuk dilepasliarkan di habitat aslinya," ujar Simon sambil menunjuk dua ekor orangutan yang sedang bermain di kandang raksasanya.

Selain itu di Tasikoki terdapat pula berbagai satwa endemik Sulawesi seperti berbagai jenis burung yang dilindungi, monyet hitam sulawesi, babi rusa dan sebagainya. "Pengunjung dapat melihat hewan-hewan ini sambil belajar. Di habitat aslinya mereka sudah sulit ditemui," kata Simon.

KOMPAS.COM/RONNY ADOLOF BUOL Ruang Education Centre di Pusat Penyelamatan Satwa Tasikoki, Minahasa Utara, Sulawesi Utara.
Bagi pengunjung yang ingin menginap di sana, PPS Tasikoki menyediakan guest house yang terletak di ketinggian yang dilengkapi dengan sebuah menara setinggi kurang lebih 20 meter. Dari menara ini, pengunjung dapat melihat bentang alam di sekitar Tasikoki yang meliputi kawasan di Minahasa Utara dan Bitung.

Kamar guest house yang tertata apik tersebut bertarif antara 75 hingga 100 dollar AS semalam. Tarif tersebut sudah termasuk makan dan pemandu wisata selama di Tasikoki serta donasi bagi pemeliharaan satwa-satwa yang ada di sana. Dari Manado, PPS Tasikoki dapat ditempuh dengan kendaraan sekitar satu jam ke arah Kema. Tidak tersedia angkutan umum menuju ke lokasi PPS Tasikoki. Pengunjung bisa menyewa mobil dari Manado, atau naik ojek dari Kema.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Face Recognition di Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta Berlaku Hari Ini

Face Recognition di Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta Berlaku Hari Ini

Travel Update
Cara Naik Kereta Cepat Whoosh, Gratis sampai 7 Oktober 2023

Cara Naik Kereta Cepat Whoosh, Gratis sampai 7 Oktober 2023

Travel Tips
Batik Banyak Dikenakan Tokoh Dunia, Diharapkan Bisa Tingkatkan Ekspor

Batik Banyak Dikenakan Tokoh Dunia, Diharapkan Bisa Tingkatkan Ekspor

Travel Update
Ekspor Batik Belum Signifikan, Menparekraf Dorong Peningkatan 30 Persen

Ekspor Batik Belum Signifikan, Menparekraf Dorong Peningkatan 30 Persen

Travel Update
Rumah Batik Palbatu di Tebet: Lokasi, Jam Buka, dan Tarif Workshop

Rumah Batik Palbatu di Tebet: Lokasi, Jam Buka, dan Tarif Workshop

Travel Tips
5 Tips Berkunjung ke Museum Tekstil di Jakarta, Datang Lebih Awal

5 Tips Berkunjung ke Museum Tekstil di Jakarta, Datang Lebih Awal

Travel Tips
India Bakal Larang Pilot Pakai Parfum?

India Bakal Larang Pilot Pakai Parfum?

Travel Update
Jakarta Pernah Punya Kampung Batik, Kini Sudah Tiada

Jakarta Pernah Punya Kampung Batik, Kini Sudah Tiada

Travel Update
Hari Batik Nasional 2 Oktober 2023, Museum Batik Indonesia di TMII Diresmikan

Hari Batik Nasional 2 Oktober 2023, Museum Batik Indonesia di TMII Diresmikan

Travel Update
KAI Akan Luncurkan Kereta Mewah Kompartemen, Ini Fasilitasnya

KAI Akan Luncurkan Kereta Mewah Kompartemen, Ini Fasilitasnya

Travel Update
Wayang Jogja Night Carnival Digelar 7 Oktober 2023, Bawakan Cerita Karangan Sri Sultan HB X

Wayang Jogja Night Carnival Digelar 7 Oktober 2023, Bawakan Cerita Karangan Sri Sultan HB X

Travel Update
Pohon Robin Hood 300 Tahun di Inggris Ditebang, Pelakunya Ditahan Polisi

Pohon Robin Hood 300 Tahun di Inggris Ditebang, Pelakunya Ditahan Polisi

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Tekstil Jakarta, Coba Ikut Membatik

Cara Berkunjung ke Museum Tekstil Jakarta, Coba Ikut Membatik

Travel Tips
5 Aturan Berkunjung ke Museum Tekstil Jakarta, Patuhi Arahan Petugas

5 Aturan Berkunjung ke Museum Tekstil Jakarta, Patuhi Arahan Petugas

Travel Tips
Aturan dan Cara ke Museum Batik Indonesia di TMII, Dekat dari LRT

Aturan dan Cara ke Museum Batik Indonesia di TMII, Dekat dari LRT

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com