Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gulungan Ombak Setinggi 7 Meter Ada di Pulau Asu

Kompas.com - 10/10/2014, 10:41 WIB
Kontributor Nias, Hendrik Yanto Halawa

Penulis

NIAS BARAT, KOMPAS.com – Obyek wisata air dan pantai juga ada di Pulau Asu yang berada di wilayah Kecamatan Kepulauan Hinako, Kabupaten Nias Barat, Sumatera Utara. Untuk mencapai ke sana, Anda dapat menggunakan pesawat dari Bandara Kuala Namu di Medan menuju Bandara Binaka di Gunung Sitoli. Dari Gunung Sitoli Anda melanjutkan perjalanan ke Kota Sirombu dengan menempuh waktu perjalanan kurang lebih 2 jam.

Dari Sirombu ada dua pilihan untuk menuju ke obyek wisata Alam Pulau Asu. Anda dapat menumpang kapal reguler atau menggunakan speed boat. Jika Anda memilih menggunakan kapal reguler, Anda hanya membayar sekitar Rp 50.000 per orang dengan waktu tempuh 2 jam hingga sampai Pulau Asu. Jika Anda memilih untuk menggunakan speed boat, Anda hanya memerlukan waktu 40 menit dengan biaya Rp 150.000 per orang.

Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nias Barat, Sumatera Utara, Yamonaha Waruwu, mengatakan bahwa Pulau Asu berada di sebelah barat Kabupaten Nias Barat berbatasan langsung dengan Samudera Hindia dan termasuk pulau terluar Kepulauan Nias. “Luas Pulau Asu kurang lebih 18 kilometer persegi saat ini dihuni oleh 28 kepala keluarga. Pulau Asu ini jauh dari kemewahan namun wisatawan mancanegara merasa nyaman dan aman tinggal di Pulau Asu,” Kata Waruwu, Kamis (9/10/2014).

KOMPAS.com/HENDRIK YANTO HALAWA Sunset dapat dinikmati juga di Pantai Sirombu, Desa Sirombu, Kabupaten Nias Barat, Sumatera Utara.
Di Pulau Asu ini, airnya jernih serta butiran pasir yang putih ditambah nyiur pohon kelapa berpadu dengan irama ombak menjadi daya tarik tersendiri. “Para wisatwan bisa bertahan di Pulau Asu selama 1 sampai 2 bulan karena Pulau Asu memiliki ombak dengan tinggi 4 sampai 7 meter dan panjang ombak mencapai 200 meter,” jelasnya.

Oleh karena itu banyak wisman datang ke Pulau Asu untuk berselancar. Pulau Asu juga terkenal dengan keindahan bawah laut dengan berbagai jenis terumbu karang dan beragam jenis ikan. Salah satu dampak bencana Alam yang bisa dilihat juga ada di Pulau Asu, masih tersisa puing-puing bangunan yang roboh diterjang tsunami tahun 2004 silam.

Pasca gempa dan tsunami beberapa home stay sudah mulai dibangun dan siap dihuni oleh wisatawan setiap musimnya. Satu hal lagi yang unik di Pulau Asu. Jika kita berjalan menggelilingi Pulau Asu dengan mengikuti garis pantai, maka di sepanjang pantai kita akan akan menemukan daun subang-subang (scaveola tacada), penduduk lokal menyebutnya daun rafe-rafe. Daun ini dipercaya bisa berfungsi sebagai obat anti diabetes.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com