Warga menyebut pulau ini dengan nama Motutuo, yang berarti pulau berbentuk kerucut atau menyerupai gunung. Gundukan bukit di tengah pulau memang menyerupai gunung kecil dari kejauhan. Sekeliling pulau dipenuhi pantai berpasir dan sebagian lagi bebatuan.
Pulau Raja berjarak sekitar dua jam perjalanan dengan mobil dari Kota Gorontalo. Setiba di Desa Dunu, Kecamatan Monano, Kabupaten Gorontalo Utara, perjalanan menuju pulau dilanjutkan dengan perahu milik nelayan yang bisa disewa. Setiap pengunjung dipungut ongkos Rp 50.000 untuk antar dan jemput ke pulau.
Perjalanan dari darat ke pulau memakan waktu sekitar 20 menit. Namun, jika gelombang tinggi, waktu tempuh bisa mencapai 30 menit. Sensasi empasan gelombang yang menghantam perahu bisa membuat jantung berdebar. Pengunjung disarankan memakai baju pelampung saat berperahu ke Pulau Raja.
Di pulau ini tersedia gubuk kecil yang bisa memuat lima orang untuk tidur di dalamnya. Pengunjung juga bisa mendirikan tenda di sekitar gubuk yang berbentuk panggung itu. Untuk makanan selama berlibur di Pulau Raja, wisatawan bisa membawa bekal sendiri atau memesan masakan ikan kepada nelayan setempat.
Rekreasi yang bisa dinikmati di Pulau Raja antara lain mandi di laut, menyelam mengamati terumbu karang, memotret matahari tenggelam, dan menyaksikan ribuan kelelawar saat matahari mulai tenggelam. Tentu saja menikmati menu ikan bakar di pantai adalah kenikmatan yang tak kalah nikmat.
Deburan ombak dan kicauan burung juga menambah kenyamanan berwisata di Pulau Raja. Bagi penikmat sunyi, sangat cocok berdiam dan menikmati suasana di Pulau Raja. Jauh dari kebisingan dan rutinitas sehari-hari, tempat ini tepat bagi yang ingin melepaskan penat.
Namun, untuk dapat berwisata di Pulau Raja, pengunjung harus mengantongi izin dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Gorontalo. Pulau ini merupakan kawasan Cagar Alam Popaya Mas Raja, yang terdiri dari tiga pulau, yakni Pulau Popaya, Mas, dan Raja. Wisata di Pulau Raja juga bersifat terbatas atau termasuk kategori wisata minat khusus.
Pulau Popaya, Mas, dan Raja menjadi habitat penting empat jenis penyu, yaitu penyu sisik (Eretmochelys imbricata), penyu tempayan (Caretta caretta), penyu belimbing (Dermochelys coriacea), dan penyu belimbing hijau (Chelonia mydas). Jika beruntung, pengunjung dapat menyaksikan penyu bertelur di pulau-pulau itu.
Menurut petugas BKSDA Seksi Konservasi Wilayah Gorontalo, Ismail Kulupani, yang bertugas menjaga Cagar Alam Popaya Mas Raja, wisatawan asing beberapa kali menginap di Pulau Raja. Mereka, antara lain, berasal dari Inggris, Spanyol, dan Banglades. Mereka menginap di Pulau Raja selama 7-14 hari.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.