SEBAGAI bagian dari kebudayaan dan status sosial, setiap negara memiliki tradisi minum teh yang unik. Keterampilan menyajikan teh hingga cara meminumnya ini lestari hingga turun-temurun. Meski berbeda-beda tradisinya, ritual minum teh di berbagai negara ampuh sebagai alternatif membangun kehangatan keluarga. Seperti apa, ya?
Rusia: Teh untuk Musim Panas dan Musim Dingin
Ritual minum teh di Rusia ada sejak abad 17. Masyarakat biasanya menggunakan ketel samovar untuk mendidihkan air di atas tungku dan arang. Di musim panas,samovar diletakkan pada meja di sebuah taman. Sedangkan di musim dingin, samovar diletakkan di dalam ruangan rumah.
Menunggu air dalam samovar mendidih, zavarka (poci teh khas Rusia) pun dipanaskan hingga beruap. Sambil mengelap uap yang menempel di zavarka, daun teh dimasukkan hingga hangat dan layu. Tak lupa zavarka ditutup rapat hingga aroma teh menguar harum. Setelah mendidih, air dituang perlahan ke dalam zavarka hingga daun teh tenggelam.
Kemudian air teh dituang ke dalam gelas-gelas perak dan ditetesi air lemon. Tak lupa satu sendok selai atau gula putih dimasukkan ke dalam mulut sebelum menyesap teh. Sajian kue-kue manis melengkapi ritual minum teh yang dinikmati bersama keluarga.
Belanda: Disajikan bersama Biskuit
Biasanya orang Belanda mimum teh sebelum makan siang antara pukul 10-11 dan setelah makan malam antara pukul 7-8. Bedanya, orang Belanda suka meminum teh dengan sajian sekeping biskuit yang diletakkan di pinggir alas cangkir. Teh yang disajikan biasanya tanpa campuran susu dan lebih encer dibandingkan teh khas Inggris.
Irak: Ajang Kumpul Keluarga
Ternyata setiap keluarga di Irak selalu menyempatkan diri berkumpul pada sore hari sambil menikmati teh. Mereka akan duduk melingkar dan mengobrol akrab di ruang tamu sambil menunggu teh disajikan.
Proses membuat tehnya diawali dengan daun teh yang dimasukkan ke dalam poci dan dituangi air mendidih hingga daun terlihat naik ke atas. Poci kemudian diletakkan di atas ketel agar tetap panas hingga daun teh tenggelam.
Indonesia: Ada Teh Disajikan dengan Telur
Di Indonesia teh pertama kali dikenal tahun 1686, ketika Dr. Andreas Cleyer yang berkebangsaan Belanda membawa tanaman ini ke Tanah Air. Uniknya, awalnya tanaman teh di Indonesia dikenal sebagai tanaman hias.
Lalu di abad 17 pemerintah Belanda mendatangkan teh dari Cina untuk ditanam di Indonesia, terutama di Pulau Jawa. Sejak itu, masyarakat Indonesia mulai terbiasa minum teh untuk perjamuan resmi hingga penghangat di tengah keluarga sehari-hari. Sambil minum teh ditemani camilan khas Indonesia, keluarga bisa saling berkomunikasi dengan lebih akrab.
Beberapa daerah di Indonesia mempunyai tradisi minum teh yang khas, seperti teh poci di Tegal, teh nasgitel di Solo, teh telur di Padang, dan sebagainya. Bahkan di Solo dikenal profesi khusus penyeduh teh yang disebut Jayeng.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.