Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menikmati Keindahan Jawa Tengah dengan Kereta Uap

Kompas.com - 13/10/2014, 16:44 WIB
Ni Luh Made Pertiwi F

Penulis

PELESIRAN di Jawa Tengah identik dengan kunjungan ke candi-candi. Alternatif aktivitas wisata di Jawa Tengah bisa dengan menikmati pemandangan alam Jawa Tengah melalui kereta api.

Di Magelang, tepatnya di Ambara, wisatawan bisa mencoba naik kereta api uap Ambarawa. Kereta api tua ini berangkat dari Stasiun Ambarawa ke Stasiun Bedono. Stasiun-stasiun dan rel kereta api yang menghubungkannya, juga lokomotif dan gerbong, merupakan produk-produk lawas peninggalan kolonial Belanda. Karena merupakan kereta api uap, maka kereta ini masih menggunakan kayu bakar.

"Biasanya pakai kayu jati bekas atau kayu lainnya yang bisa menghasilkan panas. Tidak bisa sembarang kayu, karena belum tentu menghasilkan panas yang cukup," ungkap Kepada Bidang Promosi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Tengah, Trenggono, saat ditemui di MesaStila Resort, Losari, Magelang, Jawa Tengah, Minggu (12/10/2014).

Kereta uap itu terdiri dari lokomotif bergerigi bernomor B 2502 dan dua gerbong. Lokomotif buatan Jerman itu sudah berusia 112 tahun. Tua sudah pasti. Jadi tak heran saat acara MesaStila Challenge 2012, kereta api uap ini sempat mogok di tengah jalan saat sedang membawa media dan sponsor MesaStilla Challenge dari Stasiun Ambarawa ke Stasiun Bedono.

KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA MesaStila Hotel & Resort di Desa Losari, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
MesaStila sendiri merupakan sebuah resor yang terletak di Desa Losari, Kabupaten Semarang. Sebagai sebuah resor, ada beragam aktivitas wisata yang bisa dilakukan tamu di dalam maupun luar resor. Salah satu aktivitas wisata di luar resor adalah tamu diajak naik kereta api uap.

Setiap tahunnya sejak 2011, resor ini mengadakan ajang lomba lari yang disebut MesaStilla Challenge. Para pelari trail terbagi dalam dua kategori yaitu 13 kilometer dan 21 kilometer. Uniknya adalah peserta berlari di atas jalur kereta api. Sementara itu, kereta api Ambarawa juga ikut berjalan, hingga seolah-olah peserta berlari mengejar kereta.

Tahun ini, kereta uap Ambarawa tidak ikut jalan di MesaStilla Challenge Ultra 2014 yang berlangsung pada 12 Oktober 2014. Hal ini disebabkan kereta sedang dalam proses perbaikan bersama-sama dengan Museum Kereta Api Ambarawa. Menurut Trenggono, renovasi museum diperkirakan selesai di akhir tahun ini, sekitar bulan Desember.

KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO Pelari mendaki Gunung Merbabu saat mengikuti lomba lari ultra 60K MesaStila Challenge Ultra 2014 di Magelang, Jawa Tengah, Minggu (10/10/2014). Tak tanggung-tanggung para pelari ini melewati empat gunung yaitu Andong, Merbabu, Telomoyo, dan Gilipetung.
Stasiun Ambarawa memang sudah beralih fungsi menjadi Museum Kereta Api Ambarawa. Di museum ini, kereta api uap masih menjadi andalan untuk menarik wisatawan. Walaupun jika masuk ke dalam museum, ada banyak lokomotif dan aneka koleksi tua lainnya yang memenuhi stasiun. Sayangnya, saat Kompas.com berkunjung Minggu (12/10/2014), museum masih ditutup dalam rangka renovasi.

Paket wisata kereta api

Wisata dengan kereta api uap Ambarawa sebenarnya ditawarkan kepada wisatawan di dua rute yang berbeda, yaitu Stasiun Ambarawa-Stasiun Bedono dan Stasiun Ambarawa-Stasiun Tuntang. Rute pertama yang sudah ada sejak lama dan merupakan favorit wisatawan adalah rute Stasiun Ambarawa ke Stasiun Bedono, melewati Stasiun Jambu.

Lokomotif berada di depan untuk menarik kereta saat melakukan perjalanan ke Stasiun Jambu. Saat tiba di Stasiun Jambu, lokomotif berada di belakang bertindak sebagai pendorong. Lokomotif bergerigi pun memberi peran penting untuk jalanan menanjak ke Stasiun Bedono. Perjalanan dari Stasiun Ambarawa ke Stasiun Bedono sekitar 9 kilometer yang ditempuh selama satu jam.

Saat Kompas.com bertandang ke Stasiun Bedono, Minggu (11/10/2014), tampak pancang-pancang bambu menahan bangunan cagar budaya tersebut. Stasiun itu tampah rapuh, walau nuansa cantik khas arsitektur Belanda masih melekat. Di dalamnya kosong, hanya ada bangku-bangku di peron kereta. Terkesan terabaikan, tetapi revitalisasi stasiun memang tengah dilakukan.

KOMPAS.com / FITRI PRAWITASARI Penumpang di Dalam Kereta Wisata Ambarawa, Jawa Tengah
Menurut Trenggono, peminat wisata ini masih kebanyakan turis asing. Ia menuturkan biasanya adalah turis kapal pesiar. Destinasi para turis ini sebenarnya Candi Borobudur. Ada pilihan perjalanan ke Candi Borobudur dengan bus atau kereta api.

Jika pilihan dengan kereta api uap, maka para turis diantar dari Semarang ke Stasiun Ambarawa naik bus, dengan lama perjalanan sekitar 1,5 jam. Lalu naik kereta api uap dari Stasiun Ambarawa menuju Stasiun Bedono. Dari Stasiun Bedono, ditransfer lagi dengan bus ke Candi Borobudur dengan lama perjalanan sekitar 45 menit.

"Sebagai perbandingan, Semarang ke Candi Borobudur langsung dengan bus, sekitar 2,5 jam," ungkap Trenggono.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com