JEPANG, KOMPAS.com - Kota Tokyo mungkin tak cocok bagi Anda yang punya jiwa santai, termasuk saya. Bagaimana tidak, di Tokyo semuanya dilakukan serba praktis dan serba cepat. Kecepatan ini semuanya kentara jelas sejak hari pertama saya dan rombongan De'koffie menginjakkan kaki di negeri matahari terbit ini. Kami terengah-engah ketika harus mengikuti langkah sang tour leader yang terlalu cepat. Kami juga harus berpacu dengan waktu ketika ingin selfie dan berfoto sejenak agar tak ketinggalan rombongan.
Kondisi serba cepat ini, mirip seperti orang yang selalu terburu-buru. Tak ayal hal ini membuat saya cukup lelah untuk bisa mengikuti setiap langkah panjang saat berjalan kaki ataupun makan dengan cepat tanpa ngobrol dan mengulur waktu bersantai di restoran lebih lama.
"Orang Jepang khususnya Tokyo memang geraknya selalu cepat, sedikit waktu untuk bersantai. Kecuali malam hari sepulang kerja," kata Ellie, tour leader kami selama di Jepang.
Gaya hidup yang super cepat ini terlihat hampir di semua sudut kota Tokyo, terutama pada hari kerja. Kebutuham akan gaya hidup super cepat ini nyatanya juga didukung oleh adanya fasilitas yang juga mumpuni. Modernitas dan gaya hidup masyarakat Jepang ini terlihat di lalu lintas manusia super padat dan super cepat di Shibuya yang terkenal, kereta Shinkansen (bullet train), mesin-mesin minuman instan (vending machine), sampai makanan khas Jepang yang nikmat namun praktis, sushi.
1. Shibuya
Sibuknya persimpangan penyeberangan jalan Shibuya barangkali bisa disamakan dengan times square yang ada di New York.
Persimpangan jalan ini menjadi salah satu persimpangan terbesar dan tersibuk di dunia. Selain karena lokasinya yang strategis, Shibuya juga memiliki banyak tempat menarik misalnya, patung anjing Hachiko. Shibuya jhga merupakan kawasan pusat lifestyle dan fashion paling terkini di Jepang. Salah satu pertokoan yang paling terkenal adalah Shibuya 109.
Meski padat dengan masyarakat lokal dan wisatawan, penyeberangan di tempat ini sangatlah teratur. Ketika lampu boleh menyeberang mulai berganti hijau, semua orang yang sudah menunggu di ujung setiap sisi jalan langsung bergerak serempak. Serta merta jalan raya menjadi lautan manusia.
Lautan manusia ini sekaligus juga menjadi melting pot masyarakat dari berbagai negara, Asia, Eropa sampai Amerika. Pergerakan manusia penyeberang ini juga sangat cepat. Meski cepat, tak ada satu pun yang bersenggolan atau menabrak satu dengan yang lainnya. Dalam hitungan detik, ribuan orang dari empat penjuru jalan Shibuya sudah berpindah tempat.
2. Shinkansen
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.