Dari atas batu, senja yang memerah menerpa tubuh Simon Sinaliwun (98). Petani yang masih tampak tegar di usia tua ini sedang ”mandi pasir”. Pantai Kawaliwu yang menghampar di Teluk Hading, di utara Kota Larantuka, Flores Timur, bagai surga tersembunyi yang belum banyak dijamah para pengelana. Pada bentangan pantai yang membuat garis lengkung antara Desa Kawaliwu dan Desa Lewomuda, terpendam mata air panas. Ia mengalir di bawah pasir hitam berbatu dengan hulu kaki Gunung Ile Padung di Kecamatan Lewolema.
”Saya so bisa mandi setiap hari. Tinggal gali pasir, air panas semua, lalu byur-byurr...” Simon menggamit gayung, lalu menciduk air yang tertampung di ceruk pasir dan mengguyur sekujur tubuhnya. ”Ini air panas bikin umur panjang,” kata Simon.
Hidup petani uzur ini begitu sederhana. Setiap hari ia berangkat ke kebun jambu mete miliknya yang terletak di kaki Gunung Ile Padung. ”Setiap hari pungut 2 karung biji mete. Bisa dapat Rp 800.000, apalagi ah mandi air panas sebelum pulang ke desa,” tuturnya. Lagi-lagi dengan sukacita Simon mengguyur tubuhnya dengan air panas.
Ketika senja benar-benar rebah di cakrawala, cahaya matahari memantul di permukaan laut yang bagai lempeng tembaga menyepuh tubuh-tubuh kami. Warga sekitar berduyun menuju pantai. Mereka siap dengan segala peralatan mandi. Dan lagi-lagi air panas alami yang tersembunyi di bawah pasir menjadi medium pembersih diri.
Sumber mata air
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Flores Timur Andreas Ratu Kedang menuturkan, aliran air panas di Pantai Kawaliwu berasal dari perut Gunung Ile Padung. Suhu di permukaan air berkisar 40-45 derajat celsius. Cukup hangat digunakan sebagai air pembilas tubuh. ”Pantai ini jadi salah satu andalan dari puluhan obyek wisata di Flores Timur,” kata Andreas.
Agak jauh dari memadai memang kalau membicarakan Kawaliwu sebagai destinasi wisata. Pantai dengan hamparan pohon mete di lereng-lereng gunung ini harus dicapai lewat jalan berlubang sepanjang lebih dari 15 kilometer ke arah utara dari Kota Larantuka. Selain itu, nyaris tak ada rambu-rambu penunjuk arah untuk mencapai pantai. Tetapi justru dengan begitulah, pantai ini selalu menyimpan kehangatannya yang alami.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.