Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyesap Kabut Ilaga

Kompas.com - 15/10/2014, 13:46 WIB
PERJALANAN Belda di Bumi Cendarawasih kali ini adalah sebuah ekspedisi yang menantang dan sebenarnya sangat berat. Menggapai tiang tertinggi di Indonesia, Carstenz.

Perjalanan Belda dimulai dari Kota Timika. Bumi Timika yang terkenal dengan kandungan emasnya, menuntun Belda ke sentra penjualan emas di kota Timika dan menuntaskan penasarannya tentang logam mulia ini.

Ekspedisi ke Carstenz, mengambil jalur dari kabupaten Puncak, Ilaga. Dari Timika Ilaga hanya bisa ditempuh dengan moda pesawat kecil. Ada beberapa maskapai yang melayani penerbangan ke Ilaga secara reguler.

Dari Timika, Belda bergabung dengan Werner Weiglein, seorang pegiat aktifitas alam bebas. Werner sudah merintis beberapa perjalanan menyusur pedalaman Papua, dan salah satunya adalah pendakian atau ekspedisi ke Carstenz melalui Ilaga. Belda bergabung dengan Werner, yang ketika itu sedang memandu rombongan dari Brasil. Maka dimulailah perjalanan ke Ilaga.

Kabupaten Tertinggi di Indonesia

Berada di kawasan tertinggi di Indonesia dan dikelilingi rangkaian pegunungan Jayawijaya, Kabupaten Ilaga menjadi daerah yang terisolasi. Kenyataan ini menjelaskan bagaimana Bandara Ilaga menjadi nadi untuk masuk dan keluar Ilaga.

Bandara yang masih sangat sederhana ini menjadi menarik karena pengamanannya yang sangat ketat. Ada beberapa pasukan yang bertugas menjaga aktivitas penerbangan di Ilaga. Salah satunya adalah Paskhas dari TNI Angkatan Udara. Menyisir landasan pacu atau runway untuk memastikan keamanan pesawat mendarat, menjadi kegiatan repetitif dan mutlak dilakukan begitu tim Paskhas tiba di lokasi.

Konseksuensi dari tempat yang terisolir seperti di Ilaga ini adalah ekonomi biaya tinggi. Terbayangkah harga satu karung semen sebesar Rp 1,5 juta? Atau bensin satu liter seharga Rp 50 ribu? Itulah yang terjadi di Ilaga. Uang seakan terasa sangat kecil.

Menuntaskan penasaran akan menggilanya semua harga barang di Ilaga, Belda bertanya langsung ke Bupati Ilaga, Willem Wandik. Bupati dari kabupaten yang baru mekar ini mengakui, tantangan berat kabupaten Puncak yang memang terisolir berakibat pada kurang maksimalnya pembangunan  infrastruktur di kabupaten dengan elevasi tertinggi di Indonesia ini. Banyak memang yang harus dibenahi di kabupaten baru ini.

ARSIP KOMPAS TV Paskhas dari TNI Angkatan Udara sedang bertugas di Bandara Ilaga, Papua.
Namun, banyak potensi yang belum tergali di Ilaga. Salah satunya adalah destinasi yang dituju Belda, yaitu wisata petualangan ke gunung tertinggi di Indonesia. Ya, Carstenz masuk dalam wilayah Kabupaten Ilaga. Eksotiknya alam yang dipadu dengan pesona budaya di Ilaga menjadi magnet kuat bagi wisatawan yang datang.

Menjejak Jalur Ilaga

Ilaga adalah salah satu jalur pintu masuk menuju Carstensz. Ada tiga rute pendakian tradisional menuju Carstensz.  Selain dari Ilaga, ada juga rute dari Sugapa dan Beoga. Tiap rute atau jalur tentu memiliki tantangan dan pesona tersendiri. Ekspedisi Belda bersama rombongan dari Brasil menuju ke Carstenz dimulai dari desa terakhir, Pinapa. Beberapa puluh meter keluar dari Ilaga, di kebun-kebun warga suguhan hamparan lansekap langsung menyergap mata. Indah sebenar-benarnya.

Satu hal yang membuat semangat Belda tetap terjaga selama pendakian adalah keberadaan para porter yang mendampingi tim. Bagi Belda, mereka adalah manusia super yang sesungguhnya. Beratnya medan tidak melepaskan senyun dan tawa mereka. Tanpa alas kaki, sebagian porter tetap licah menapak jalur yang menyuguhkan tantangan lengkap. Medan rawa, bebatuan, lumpur dan hutan basah mengiringi perjalanan tim.

Sebuah perjalanan memang tidak selalu seperti yang diharapkan. Belda tidak dapat meneruskan perjalanan begitu tiba di base camp pertama. Sakit karena ketinggian atau altitude mountain sickness, menyergap Belda. Mungkin ada kesempatan lagi suatu hari kelak. Untuk menjejak dan menyapa Carstenz. Program Explore Indonesia episode Ilaga ini akan tayang di Kompas TV, Rabu (15/10/2014) pukul 20.00 WIB. (Herwanto)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com