"Bentuk kerja sama ini sebenarnya saling mempromosikan museum perkeretaapian antarkedua negara," kata Kepala Pusat Pelestarian dan Desain Arsitektur PT KAI, Ella Ubaidi di Semarang, Jumat (17/10/2014).
Hal itu diungkapkan Ella usai penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara PT KAI dan The Nederlands Smalspoor Museum tentang upaya promosi museum kedua negara yang berlangsung di Lawang Sewu Semarang.
Dalam penandatanganan MoU tersebut, dari pihak PT KAI diwakili Kepala Pusat Pelestarian dan Desain Arsitektur Ella Ubaidi, sementara dari The Nederlands Smalspoor Museum diwakili Gerard W de Graaf.
Dengan kerja sama itu, Ella mengatakan museum KA di Indonesia bisa dipromosikan ke Belanda sehingga menarik semakin banyak wisatawan untuk berkunjung, sementara museum Belanda dipromosikan di Indonesia.
"Dari Belanda nanti akan mengirimkan ahli untuk mengajari kita memperbaiki kereta uap. Saat ini, setidaknya PT KAI punya 28 unit kereta uap yang kemungkinan besar bisa dihidupkan dan dioperasikan lagi," katanya.
Pada kesempatan itu, disosialisasikan pula rencana pengembangan potensi wisata Museum Ambarawa seiring reaktivasi jalur KA Kedungjati-Tuntang sehingga nantinya bisa langsung diakses dari Semarang.
Ella mengatakan Museum Ambarawa yang berada di Kabupaten Semarang disiapkan menjadi museum terbesar, setidaknya di kawasan Asia jika jalur KA dari Semarang-Magelang sudah selesai direstorasi.
"Insya Allah jadi Museum KA terbesar di Asia. Bahkan, bisa di dunia. Jalur (rel) dari Semarang ke Magelang kan akan direstorasi. Jadi, tidak hanya bisa untuk KA umum, namun juga KA wisata," katanya.
Sementara itu, Gerard W de Graaf dari The Nederlands Smalspoor Museum mengatakan museum KA yang ada di Indonesia justru lebih besar daripada museum serupa yang dikelolanya di Belanda dan dibangun sejak 1970.
Selain kesepakatan kerja sama, The Nederland Smalspoor Museum juga menyerahkan peta kuno perkeretaapan Indonesia dan lambang perusahaan KA Belanda bernama Staat Spoorwegen (SS) yang terbuat dari tembaga.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.