Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembatik Borobudur Dituntut Semakin Kreatif

Kompas.com - 18/10/2014, 16:08 WIB
BOROBUDUR, KOMPAS.com - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif meningkatkan kemampuan para pembatik di kawasan Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, agar berani menghadapi persaingan dengan produk serupa dari berbagai daerah.

"Kita terus mendampingi para pembatik untuk semakin kreatif dan bereksplorasi, untuk selanjutnya mampu dilepas sebagai industri rumah tangga dan bersaing dengan daerah-daerah sekitarnya seperti Yogyakarta dan Solo," kata Direktur Pengembangan Seni Rupa Kemenparekraf, Wati Moerany di Borobudur, Jumat (17/10/2014) malam.

Wati mengatakan hal itu sebelum membuka Pameran Batik Sentra Kreatif Rakyat (SKR) Magelang di Pendopo Museum Karmawibangga, kompleks Taman Wisata Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, yang diikuti berbagai kelompok pembatik kawasan Candi Borobudur, 17-19 Oktober 2014.

Peningkatan kemampuan mereka, menurut Wati, juga menyangkut manajemen pemasaran atas produk batik mereka yang khas Borobudur.

Dia mengatakan produk batik setempat umumnya mengeksplorasi berbagai motif yang bersumber dari inspirasi atas warisan peradaban dunia yang dibangun sekitar abad ke-8 itu.

"Motif di Candi Borobudur seperti relief kemudian mereka modifikasi dan eksplorasi menjadi motif yang memiliki estetika. Batik produk perajin sekitar Candi Borobudur saat ini bukan hanya dalam bentuk fashion, tetapi juga telah memiliki nilai tambah menjadi berbagai benda fungsi, seperti barang rumah tangga," katanya.

Pada kesempatan itu, Wati menyebut kuatnya gereget para perajin batik kawasan Candi Borobudur untuk mengembangkan kemampuan diri agar produknya semakin berkualitas.

Ketua Peguyuban Batik Kawasan Candi Borobudur "Mandala" Kabupaten Magelang, Jack Priyono mengatakan pelatihan dan pendampingan oleh Kemenparekraf selama ini telah meningkatkan kemampuan pembatik di daerah setempat.

"Para pembatik terus menggali kekayaan potensi Candi Borobudur dengan kawasannya untuk meningkatkan produk batiknya, termasuk menyangkut pewarnaan alami dan pengembangan motif, serta pemasaran. Para pembatik makin memberikan perhatian tentang apa saja yang ada di sekitarnya untuk mendukung pengembangan usahanya," katanya.

TRIBUN JOGJA/HENDRA KRISDIANTO Sarah, pelancong asal Jerman, mengikuti acara membatik massal demi memecahkan rekor Muri, untuk memperingati Hari Batik Nasional, di Alun-Alun Utara Kota Yogyakarta, Kamis (2/10/2014).
Menurut Jack, banyak inspirasi yang bisa diperoleh dari Candi Borobudur untuk pengembangan usaha batik kawasan.

Para perajin batik berasal dari sejumlah desa di sekitar Candi Borobudur yang mengikuti pameran tersebut, antara lain Kelompok Tingal dan Lumbini (Desa Wanurejo), Chatra dan Mandala (Desa Borobudur), Noreh dan Makara (Desa Majaksingi), Menoreh (Desa Giritengah) dan Watu Kendil (Desa Candirejo).

Berbagai produk batik kawasan Candi Borobudur, antara lain dengan nama motif Chatra dan Sekar Buddha (Kelompok Chatra), Mandala dan Lotus (Kelompok Mandala), Daun Singkong (Kelompok Noreh), Cengkih (Kelompok Makara), Candi (Kelompok Menoreh), Kembang Kates dan Kalpataru (Kelompok Watu Kendil), Stupa Ceplok (Kelompok Tingal), Liman dan Sidoluhur Mbuduran (Kelompok Lumbini).

Pembukaan pameran batik SKR Magelang juga ditandai pentas musik truntung oleh Sanggar Warangan Merbabu, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang pimpinan Handoko dan peragaan busana khas batik kawasan Candi Borobudur oleh anggota kelompok paguyuban tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com