Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hipmi: Kembangkan Pariwisata Indonesia Timur

Kompas.com - 19/10/2014, 12:42 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Kegiatan usaha pada sektor pariwisata di kawasan Timur menjadi peluang pasar bagi Indonesia dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015. "Daya tarik tempat wisata kawasan Timur dapat menjadi peluang bagi Indonesia untuk mengembangkan sektor pariwisata," ujar Ketua Parekraf BPP Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi), Erik Hidayat di Jakarta, Minggu (19/10/2014).

Menurut Erik, kondisi alam yang memikat menjadikan sektor pariwisata Indonesia Timur banyak diminati pengunjung domestik maupun internasional. Peminat yang banyak itu membuat tempat-tempat tersebut sebagai salah satu sumber keuangan di wilayah itu.

Hal ini, dinilai Erik, menjadi peluang besar yang seharusnya diambil pemerintah Indonesia untuk melakukan pengembangan pariwisata nasional ketika MEA diberlakukan.

"Pemerintah sebaiknya mulai mendorong usaha-usaha pengembangan pariwisata di wilayah Timur, karena kegiatan tersebut juga dapat meningkatkan daya saing ekonomi masyarakat wilayah tersebut," ujar Erik.

KOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZES Wisatawan mancanegara mengunjungi Benteng Tolucco di Ternate, Maluku Utara, Selasa (15/4/2014). Benteng yang dibangun oleh Francisco Serao pada 1540 ini juga sering disebut Benteng Holandia atau Santo Lucas.
Selain itu, Erik mengatakan, pemerintah juga harus mendukung perluasan pasar pariwisata ini dengan infrastruktur yang memadai sehingga kegiatan ekonomi di tempat tersebut juga dapat dimanfaatkan di daerah sekitarnya.

Sebelumnya, MEA akan diberlakukan pada seluruh kawasan negara yang tergabung dalam ASEAN mulai tahun depan. Jadwal penerapan Masyarakat Ekonomi ASEAN secara resmi diberlakukan mulai 31 Desember 2015, tertunda dari rencana awal pada 1 Januari 2015.

Dengan adanya MEA tersebut, sejumlah tenaga profesional dapat dengan bebas bekerja maupun membuat usaha di wilayah negara anggota ASEAN lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com