"'Homestay' salah satu pendukung sektor pariwisata di Kota Pariaman," kata Kepala Dinas Pariwisata Kota Pariaman, Yusrizal di Pariaman, Selasa (28/10/2014).
Ia menjelaskan, Dinas Pariwisata bersyukur penginapan telah berdiri di Kota Pariaman sehingga wisatawan baik lokal maupun mancanegara betah tinggal untuk menikmati sejumlah obyek wisata yang ada di kota itu.
"Kota Pariaman hanya memiliki satu hotel, lima wisma dan 20 penginapan dengan jumlah kamar sebanyak 41 unit," ungkapnya.
Pemerintah Kota Pariaman sangat mendukung para pengusaha mau mendirikan hotel, wisma maupun penginapan untuk memajukan sektor pariwisata.
"Pendirian penginapan di Kota Pariaman ini juga meningkatkan efektivitas penanggulangan kemiskinan dan perluasan kesempatan kerja bagi masyarakat," jelas Yusrizal.
Sementara itu Wali Kota Pariaman, Mukhlis Rahman menyatakan, para pelaku usaha penginapan untuk terus meningkatkan kebersamaan dan kerja sama diantara sesama pengusaha, supaya bisa bersinergi dalam berinovasi dan berkreasi memajukan bisnis penginapan rumahan ini di Kota Pariaman.
"Semuanya ini tentunya tidak terlepas dari adanya keinginan dari kita bersama untuk mengimbangi perkembangan tuntutan wisatawan dalam pelayanan bisnis kepariwisataan," katanya.
Ia menjelaskan, melalui homestay bisa menawarkan paket-paket wisata kepada siapapun, dengan memanfaatkan seluruh objek dan daya tarik wisata yang ada di wilayah Kota Pariaman.
"Hal ini sesuai dengan Visi Kota Pariaman yaitu Menjadikan Kota Pariaman sebagai kota tujuan wisata dan ekonomi Kreatif yang berbasis budaya dan agama, ini mengandung arti bahwa Kota Pariaman memiliki potensi andalan di bidang pariwisata yang menjanjikan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama yang berada diwilayah pesisir pantai," ungkapnya.
Pemerintah Kota Pariaman membuka pintu yang selebar-lebarnya pada segenap kalangan swasta untuk berinvestasi di Kota Pariaman, terutama di bidang sarana kepariwisataan.
"Kota Pariaman memiliki potensi besar kepariwisataan yang prospektif, yang belum sepenuhnya dapat tergarap secara optimal melalui APBD.
Ia menambahkan, pengembangan bisnis wisata di Kota Pariaman, termasuk homestay, dilakukan dengan memanfaatkan tenaga kerja yang ada.
"Jangan sampai pengembangan bisnis wisata, justru mendatangkan para migran baru ke Kota Pariaman, karena proses seperti itu justru akan menimbulkan banyak permasalahan di bidang kependudukan dan bidang kehidupan lainnya, termasuk nilai-nilai budaya kita," tegasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.