Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/11/2014, 15:04 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Budayawan Betawi Yahya Adi Saputra meminta pemerintah lebih memperhatikan kesenian Betawi seperti ondel-ondel yang saat ini marak turun ke jalan dengan rombongan pemusik untuk mengamen.

Yahya Adi Saputra di Jakarta, Jumat (31/10/2014), mengatakan dengan masih banyaknya ondel-ondel yang digunakan untuk mengamen di jalan membuktikan bahwa kesenian tradisional masih dipandang sebelah mata.

"Pemerintah daerah harus memberikan ruang khusus bagi para seniman ini sehingga mereka tidak harus mengamen di jalan serta mengganggu arus lalu lintas dan lain sebagainya," katanya.

Menurut Yahya, keberpihakan pemerintah pada kesenian tradisional ini masih kurang, harus ada kebijakan lainnya yang membangun kearifan lokal.

"Memang hal-hal seperti ini tidak hanya terjadi di Jakarta saja, di tempat lain pun masih banyak yang belum memberikan ruang khusus bagi kesenian tradisional, namun sudah seyogianya pemerintah mulai memperhatikan," ujarnya.

Yahya menuturkan berdasarkan Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 disebutkan bahwa pemerintah DKI Jakarta berkewajiban memelihara kesenian tradisional sehingga harus lebih peduli terhadap kebudayaan Betawi seperti ondel-ondel.

"Selain faktor keberpihakan pemerintah daerah yang masih kurang, faktor ekonomi juga menjadi salah satu alasan banyaknya pengamen menggunakan ondel-ondel ini," katanya lagi.

KOMPAS/IWAN SETIYAWAN Tari-tarian khas Betawi ditampilkan pada pembukaan Pasar Seni Jakarta di Parkir Timur Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (3/11/2013).
Dia menjelaskan faktor ekonomi pada akhirnya mendesak para seniman ondel-ondel untuk turun ke jalan dan mengamen. Padahal seperti layaknya sekolah yang memiliki dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah), pemerintah juga bisa memberikan dana seperti itu kepada para seniman tua.

"BOS di sini berarti Bantuan Operasional Sanggar atau Seniman di mana para seniman tua bisa dibantu mengelola kesenian tradisional oleh pemerintah," ujarnya.

Yahya menambahkan seniman tua di Jakarta tercatat kurang lebih sekitar 100 orang, dan bisa dibantu sebesar Rp 2 juta per orang untuk mengelola kesenian tradisional yang dimiliki Jakarta. "Saya rasa pemerintah pasti punya dana untuk kearifan lokal seperti kesenian tradisional ini sehingga sudah seharusnya para seniman tua ini juga dibantu," katanya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Pameran Flona 2023 Jadi Tempat Kenalkan Tanaman dan Hewan ke Anak

Pameran Flona 2023 Jadi Tempat Kenalkan Tanaman dan Hewan ke Anak

Travel Update
6 Fakta Unik Patung Merlion Singapura

6 Fakta Unik Patung Merlion Singapura

Jalan Jalan
Penutupan Bromo Akibat Kebakaran Tak Ganggu Kunjungan Wisata di Malang

Penutupan Bromo Akibat Kebakaran Tak Ganggu Kunjungan Wisata di Malang

Travel Update
5 Tips ke Pantai Senggigi Lombok, Sore tapi Jangan Kesorean

5 Tips ke Pantai Senggigi Lombok, Sore tapi Jangan Kesorean

Travel Tips
Pendakian Bukit Mongkrang Masih Tutup, meski Kebakaran Sudah Padam

Pendakian Bukit Mongkrang Masih Tutup, meski Kebakaran Sudah Padam

Travel Update
Wisata ke Flona 2023, Lihat Aneka Bunga Cantik dan Hewan Rp 50 Juta

Wisata ke Flona 2023, Lihat Aneka Bunga Cantik dan Hewan Rp 50 Juta

Jalan Jalan
Kebakaran di Bukit Mongkrang di Gunung Lawu Sudah Padam

Kebakaran di Bukit Mongkrang di Gunung Lawu Sudah Padam

Travel Update
Rute Bus Wisata Surabaya dan Jadwalnya 

Rute Bus Wisata Surabaya dan Jadwalnya 

Travel Tips
Cari Promo BCA tiket.com Travel Fair 2023, Dapat Tiket Pesawat ke Singapura Rp 400.000

Cari Promo BCA tiket.com Travel Fair 2023, Dapat Tiket Pesawat ke Singapura Rp 400.000

Travel Update
Turis China Disebut Takut ke Thailand Akibat Film dan Rumor di Internet

Turis China Disebut Takut ke Thailand Akibat Film dan Rumor di Internet

Travel Update
Harga Tiket Bus Wisata Surabaya dan Cara Pesannya 

Harga Tiket Bus Wisata Surabaya dan Cara Pesannya 

Travel Tips
Promo Hotel di BCA Tiket.com Travel Fair 2023, Bintang 4 mulai Rp 200.000

Promo Hotel di BCA Tiket.com Travel Fair 2023, Bintang 4 mulai Rp 200.000

Travel Update
Kota Tua di Surabaya Akan Dilengkapi Wisata Susur Sungai dan UMKM

Kota Tua di Surabaya Akan Dilengkapi Wisata Susur Sungai dan UMKM

Travel Update
Lebih dari 2 Juta Turis Asing ke Jepang pada Agustus, Mayoritas dari Korea

Lebih dari 2 Juta Turis Asing ke Jepang pada Agustus, Mayoritas dari Korea

Travel Update
Promo Tiket Pesawat di BCA Tiket.com Travel Fair 2023, ke Singapura PP Rp 1,3 Juta

Promo Tiket Pesawat di BCA Tiket.com Travel Fair 2023, ke Singapura PP Rp 1,3 Juta

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com