Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/11/2014, 10:35 WIB
KUPANG, KOMPAS.com - Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Alexander Sena mengatakan pihaknya menargetkan sebanyak 600.000 dari 20 juta wisatawan akan mengunjungi NTT pada tahun 2015. "Target tersebut untuk mewujudkan visi NTT menjadi destinasi wisata unggulan Indonesia," katanya di Kupang, Kamis (6/11/2014).

Sena mengatakan bahwa target yang ditetapkan dengan merujuk pada realisasi kunjungan wisatawan pada tahun 2014 yang hingga Oktober baru mencapai 530.945 dari target 550 ribu orang pelancong dari dalam maupun luar negeri.

Untuk mencapai target itu, maka pengembangan pariwisata di daerah berbasiskan kepulauan ini harus menggandeng pihak swasta dan stakeholder lainnya guna mengoptimalkan program dan obyek wisata yang ada sebagai pemuci dan daya tarik wisatawan.

"Melibatkan pihak swasta dalam mengelola dan mengembangkan program itu merupakan realisasi kesepakatan antara Kemenparekraf bersama Dinas Parekraf Provinsi NTT dan stakeholder terkait berkomitmen mengimplementasikan beberapa program untuk pengembangan sektor pariwisata NTT," katanya.

KOMPAS/MOHAMMAD HILMI FAIQ Pelancong menuruni puncak Gunung Kelimutu, Ende, Nusa Tenggara Timur.
Sena menyebut sebanyak delapan poin program pengembangan tersebut disusun dan disepakati untuk mewujudkan visi NTT menjadi destinasi unggulan wisata di Indonesia.

Program ini perlu disusun bersama dengan stakeholder terkait karena beberapa permasalahan. Misalnya swasta sering tidak diikutsertakan dalam perencanaan mulai dari masterplan hingga implementasi program.

Adapun delapan program tersebut antara lain adalah pegelaran event seni dan budaya serta pengembangan desa wisata.

Dia menyebut desa wisata bisa menjadi pilot project untuk pelaksanaan program pariwisata ini. Dengan pengembangan desa wisata, komponen lain pariwisata juga turut dikembangkan. "Kalau desa mau menjadi center awal perubahan maka pariwisata harus dijadikan gerakan rakyat," ujarnya.

Sebab dengan dijadikan gerakan rakyat, maka akan banyak pihak yang menjamin bahwa gerakan itu akan terus tumbuh dan hidup.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO Berangkat menuju arena.
Kepala Bagian Perencanaan dan Pengembangan Destinasi Pariwisata Kemenparekraf Frans Teguh secara terpisah menegaskan bahwa keberhasilan program ini memang juga ditentukan oleh pengusaha-pengusaha yang mau berinvestasi di Provinsi NTT.

Ia menyebutkan penduduk NTT yang saat ini bekerja dalam bidang pariwisata di Bali mencapai ratusan ribu orang. "Jika industri pariwisata NTT menjadi besar dan target tersebut dapat dicapai, maka diharapkan para pekerja itu mau kembali dan mengembangkan daerahnya," katanya.

Frans mengatakan kegiatan usaha pada sektor pariwisata di kawasan Timur menjadi peluang pasar bagi Indonesia dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015.

Sebelumnya, Ketua Parekraf BPP Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Erik Hidayat di Jakarta, mengemukakan daya tarik tempat wisata kawasan Timur dapat menjadi peluang bagi Indonesia untuk mengembangkan sektor pariwisata.

Kondisi alam yang memikat menjadikan sektor pariwisata Indonesia Timur banyak diminati pengunjung domestik maupun internasional. "Peminat yang banyak itu membuat tempat-tempat tersebut sebagai salah satu sumber keuangan di wilayah itu," katanya.

KOMPAS/KORNELIS KEWA AMA Sekitar 253 perahu tradisional dan kapal motor dengan membawa ribuan peziarah laut mengarak patung Tuan Meninu dari Pantai Lebao menuju Pantai Kuce sekitar 8 kilometer perjalanan.
Hal ini, dinilai menjadi peluang besar yang seharusnya diambil pemerintah Indonesia untuk melakukan pengembangan pariwisata nasional ketika MEA diberlakukan.

"Pemerintah sebaiknya mulai mendorong usaha-usaha pengembangan pariwisata di wilayah Timur, karena kegiatan tersebut juga dapat meningkatkan daya saing ekonomi masyarakat wilayah tersebut," katanya.

Selain itu, ia mengatakan bahwa pemerintah juga harus mendukung perluasan pasar pariwisata ini dengan infrastruktur yang memadai sehingga kegiatan ekonomi di tempat tersebut juga dapat dimanfaatkan di daerah sekitarnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Imagispace di Jakarta, dari Tiket Masuk sampai Tips

Panduan Lengkap ke Imagispace di Jakarta, dari Tiket Masuk sampai Tips

Travel Tips
Daftar Kota Paling Padat Turis di Dunia, Indonesia Nomor Berapa?

Daftar Kota Paling Padat Turis di Dunia, Indonesia Nomor Berapa?

Travel Update
10 Kota Paling Padat Turis di Dunia, 3 Kota di Thailand Paling Teratas

10 Kota Paling Padat Turis di Dunia, 3 Kota di Thailand Paling Teratas

Jalan Jalan
10 Warisan Dunia UNESCO di Indonesia, Terbaru Ada Sumbu Filosofi Yogyakarta 

10 Warisan Dunia UNESCO di Indonesia, Terbaru Ada Sumbu Filosofi Yogyakarta 

Jalan Jalan
Gitar Penumpang Pecah saat Keluar Bagasi, Batik Air Belum Terima Laporan

Gitar Penumpang Pecah saat Keluar Bagasi, Batik Air Belum Terima Laporan

Travel Update
6 Hotel dengan Bathtub di Jakarta, Harga di Bawah Rp 500.000

6 Hotel dengan Bathtub di Jakarta, Harga di Bawah Rp 500.000

Hotel Story
5 Aktivitas di Buperta Cibubur, Bisa Healing Sejenak di Danau

5 Aktivitas di Buperta Cibubur, Bisa Healing Sejenak di Danau

Jalan Jalan
Jajal Imagispace 2023, Instalasi Digital Tematik nan Instagenic

Jajal Imagispace 2023, Instalasi Digital Tematik nan Instagenic

Jalan Jalan
Kapan Waktu Terbaik Berkunjung ke Tri Mountain Taiwan?

Kapan Waktu Terbaik Berkunjung ke Tri Mountain Taiwan?

Jalan Jalan
6 Rekomendasi Hotel dengan Bathtub di Jakarta Barat 

6 Rekomendasi Hotel dengan Bathtub di Jakarta Barat 

Hotel Story
Jadwal Hajad Dalem Sekaten 2023 di Keraton Yogyakarta, Mulai Hari Ini

Jadwal Hajad Dalem Sekaten 2023 di Keraton Yogyakarta, Mulai Hari Ini

Travel Update
KAI Expo 2023 Digelar 29 September, Tiket Kereta Ekonomi Mulai Rp 50.000

KAI Expo 2023 Digelar 29 September, Tiket Kereta Ekonomi Mulai Rp 50.000

Travel Update
19 Juta Turis Asing Kunjungi Thailand hingga September 2023, Didominasi Negara Asia

19 Juta Turis Asing Kunjungi Thailand hingga September 2023, Didominasi Negara Asia

Travel Update
Ratusan Situs Perang Dunia I Masuk Daftar Warisan Dunia UNESCO

Ratusan Situs Perang Dunia I Masuk Daftar Warisan Dunia UNESCO

Travel Update
Pameran Flona 2023 Digelar di Lapangan Banteng, Catat Tanggalnya

Pameran Flona 2023 Digelar di Lapangan Banteng, Catat Tanggalnya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com