Sena mengatakan bahwa target yang ditetapkan dengan merujuk pada realisasi kunjungan wisatawan pada tahun 2014 yang hingga Oktober baru mencapai 530.945 dari target 550 ribu orang pelancong dari dalam maupun luar negeri.
Untuk mencapai target itu, maka pengembangan pariwisata di daerah berbasiskan kepulauan ini harus menggandeng pihak swasta dan stakeholder lainnya guna mengoptimalkan program dan obyek wisata yang ada sebagai pemuci dan daya tarik wisatawan.
"Melibatkan pihak swasta dalam mengelola dan mengembangkan program itu merupakan realisasi kesepakatan antara Kemenparekraf bersama Dinas Parekraf Provinsi NTT dan stakeholder terkait berkomitmen mengimplementasikan beberapa program untuk pengembangan sektor pariwisata NTT," katanya.
Program ini perlu disusun bersama dengan stakeholder terkait karena beberapa permasalahan. Misalnya swasta sering tidak diikutsertakan dalam perencanaan mulai dari masterplan hingga implementasi program.
Adapun delapan program tersebut antara lain adalah pegelaran event seni dan budaya serta pengembangan desa wisata.
Dia menyebut desa wisata bisa menjadi pilot project untuk pelaksanaan program pariwisata ini. Dengan pengembangan desa wisata, komponen lain pariwisata juga turut dikembangkan. "Kalau desa mau menjadi center awal perubahan maka pariwisata harus dijadikan gerakan rakyat," ujarnya.
Sebab dengan dijadikan gerakan rakyat, maka akan banyak pihak yang menjamin bahwa gerakan itu akan terus tumbuh dan hidup.
Ia menyebutkan penduduk NTT yang saat ini bekerja dalam bidang pariwisata di Bali mencapai ratusan ribu orang. "Jika industri pariwisata NTT menjadi besar dan target tersebut dapat dicapai, maka diharapkan para pekerja itu mau kembali dan mengembangkan daerahnya," katanya.
Frans mengatakan kegiatan usaha pada sektor pariwisata di kawasan Timur menjadi peluang pasar bagi Indonesia dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015.
Sebelumnya, Ketua Parekraf BPP Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Erik Hidayat di Jakarta, mengemukakan daya tarik tempat wisata kawasan Timur dapat menjadi peluang bagi Indonesia untuk mengembangkan sektor pariwisata.
Kondisi alam yang memikat menjadikan sektor pariwisata Indonesia Timur banyak diminati pengunjung domestik maupun internasional. "Peminat yang banyak itu membuat tempat-tempat tersebut sebagai salah satu sumber keuangan di wilayah itu," katanya.
"Pemerintah sebaiknya mulai mendorong usaha-usaha pengembangan pariwisata di wilayah Timur, karena kegiatan tersebut juga dapat meningkatkan daya saing ekonomi masyarakat wilayah tersebut," katanya.
Selain itu, ia mengatakan bahwa pemerintah juga harus mendukung perluasan pasar pariwisata ini dengan infrastruktur yang memadai sehingga kegiatan ekonomi di tempat tersebut juga dapat dimanfaatkan di daerah sekitarnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.