"Jadi ini sekitar 200 triliun (rupiah), tapi yang kembali ke pekerja seni tidak terlalu besar, kurang dari 50 triliun," kata Arief saat menyaksikan Indonesian Dance Festival (IDF) 2014, di Gedung Kesenian Jakarta, Rabu (5/11/2014) malam.
Ia menuturkan perlunya sebuah ekosistem pariwisata, sehingga pekerja seni tidak berdiri sendiri, tetapi melibatkan berbagai pihak, mulai dari akademisi, guru seni, pelaku usaha, pemerintah, sampai komunitas.
"Kalau dari segi bisnis, perlu adanya kalender event, lalu fasilitasi agar seluruh travel agent di dunia dan indonesia bisa masukan dalam kalender mereka," ungkapnya.
Arief mengakui seni pertunjukan di Indonesia lemah di sisi pemasaran, terutama ketika mengemasnya sebagai produk pariwisata.
Ke depan, Kementerian Pariwisata berencana untuk membuat platform televisi digital (online television) supaya bisa diakses di seluruh dunia. Juga, dokumentasi digital kesenian Indonesia. Targetnya, televisi digital bisa diluncurkan Januari 2015 yang konten akan diisi sanggar tari, IKJ (Institut Kesenian Jakarta), maupun pihak lain yang terkait.
"Ketiga (dukungan pemerintah) adalah masalah hak cipta," kata Arief.
IDF digelar dua tahun sekali dan tahun ini merupakan kali ke-20. Festival bertaraf internasional itu menampilkan ratusan penari dan 15 koreografer dari mancanegara seperti Jepang, Tiongkok, Korea Selatan, Singapura, Jerman, Perancis, dan Belgia.
Tahun ini, festival bertema "Expand" dan berlangsung lima hari pada 4-8 November 2014. Acara berlangsung di Teater Kecil TIM, Gedung Kesenian Jakarta, Goethe Haus, Salihara, dan Teater Luwes IKJ.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.