Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kalibaru, Surga Tersembunyi di Banyuwangi

Kompas.com - 09/11/2014, 12:25 WIB

Wisata Peninggalan Belanda

Hadi menuturkan, di Kalibaru juga ada Terowongan Kereta Api Merawan, bangunan bersejarah peninggalan zaman Belanda. Ia menjelaskan, terowongan kereta api ini menjadi destinasi wisata yang digemari sebab menikmatinya dengan menggunakan lori, sejenis kereta api kecil.

“Terowongan kereta api ini ada di bawah jalan raya Banyuwangi-Jember, dengan ketinggian dari terowongan hingga ke jalan raya sekitar 175 m. Terowongan tersebut menghubungkan Stasiun KA Kalibaru-Merawan-Garahan.

Adapun terowongan ini letaknya sekitar 7,3 kilometer sebelah barat pusat kota (Pasar Kalibaru) di bawah jalan raya yang menghubungkan Banyuwangi-Jember dengan ketinggian sekitar 430 m di atas permukaan laut.

“Konstruksi bangunan berbentuk lengkung yang terbuat dari cor dan susunan batu kali dengan ukuran panjang terowongan 670 meter, tinggi terowongan 4,30 meter, dan lebar terowongan 4,40 meter. Terowongan dikelilingi hutan dan perkebunan kopi rakyat di lereng Gunung Gumitir. Sekitar terowongan terlihat bersih, asri dan terawat yang dilakukan PT KAI dan masyarakat setempat,” paparnya.

Menurut Hadi, saat ada di lokasi, terasa nyaman sambil menikmati alam terbuka nan indah sebab mata bebas melihat gunung-gunung yang mengelilingi, tanaman kopi dan hutan dan sesekali melihat keluar masuk kereta api melewati terowongan.

“Pemandangan indah di sela-sela perjalanan akan memberikan sentuhan dramatis bagi siapa saja yang ikut wisata lori ini,” ujarnya.

Hadi mengungkapkan, saat berhenti di Stasiun Garahan, pengunjung bisa menikmati kuliner nasi pecel khas Garahan.

“Untuk menikmati semua pesona wisata yang ada di Kalibaru, pastikan untuk menginap agar bisa puas menikmati keindahan Kalibaru. Jika tak bisa menginap, itu artinya belum bisa menikmati keindahan yang sesungguhnya,” tuturnya. (Gabriel Bobby)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com