Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 11/11/2014, 09:03 WIB
EditorI Made Asdhiana
BANYUWANGI, KOMPAS — Para pemuka adat dan tokoh masyarakat di Banyuwangi, Jawa Timur, resah oleh gencarnya acara seremonial pariwisata di daerahnya. Acara seremonial pariwisata yang seharusnya turut mengangkat kebudayaan dan adat justru menggeser makna ritual adat itu sendiri.

Hal itu mengemuka dalam workshop sosialisasi program Rumah Budaya Using di Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi, Minggu (9/11/2014), yang diadakan Lembaga Masyarakat Adat Using.

Dalam diskusi itu terungkap bahwa sebagian ritual adat dipaksa menyesuaikan kalender wisata untuk menarik wisatawan, padahal seharusnya pelaksanaan adat berdasar pada perhitungan adat dan tanda-tanda alam. Panggung hiburan bahkan ikut ambil bagian di pelaksanaan ritual.

Adat budaya kebo-keboan, atau upacara mulai tanam padi di Desa Alas Malang, Banyuwangi, yang pekan lalu dilaksanakan adalah contoh tradisi yang sudah terkooptasi arus pariwisata. Ritual itu kini hanya dipandang sebagai acara untuk menarik minat wisatawan datang ke Alas Malang. Adapun esensi dari penyelenggaraan kebo-keboan misalnya masuknya roh leluhur ke dalam raga pelaku justru tak didapatkan.

Ritual yang sakral seperti itu bahkan sering gagal karena upacara adat harus menunggu kedatangan pejabat. ”Lebih parah lagi di dekat tempat ritual, justru berdiri panggung dangdut,” kata Hasan Basri, Ketua Lembaga Masyarakat Adat Using.

Upacara petik laut di Muncar juga menuai kritik karena mengejar hari Minggu agar pengunjung kian banyak, padahal berdasar perhitungan para pemuka adat, ritual itu seharusnya berlangsung Sabtu lalu.

KOMPAS.COM/IRA RACHMAWATI Ritual Tari Seblang di Desa Bakungan, Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu (12/10/2014) malam.
Menurut Sahuri, pelaku adat dari Rogojampi, Banyuwangi, seharusnya pelaku pariwisata termasuk pemerintah permisi pada pemuka adat setempat jika ingin ikut serta dalam pelaksanaan adat, karena dalam hal ritual adat, pemuka adatlah yang mempunyai kewenangan penuh.

Ketua Dewan Kesenian Banyuwangi Samsudin Adlawi yang juga hadir dalam diskusi tersebut sepakat bahwa harus ada batas yang jelas intervensi pemerintah dalam adat.

Kepala Bidang Kepariwisataan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi Dariharto mengatakan, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi tentu saja tak mempunyai niat merusak esensi ritual yang menjadi tradisi masyarakat. Program pendukung hanya akan berada di sisi kiri dan kanan saat acara adat di gelar. (NIT)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Garuda Indonesia Buka Rute Singapura-Surabaya PP Mulai Rp 1,7 Juta

Garuda Indonesia Buka Rute Singapura-Surabaya PP Mulai Rp 1,7 Juta

Travel Update
Aplikasi M-Paspor Diperbarui, Bisa Cek Kuota E-Paspor dan Daftar Layanan Percepatan

Aplikasi M-Paspor Diperbarui, Bisa Cek Kuota E-Paspor dan Daftar Layanan Percepatan

Travel Update
Hari Libur April 2023, Jumlah Libur Nasional dan Cuti Bersama Total 8 Hari

Hari Libur April 2023, Jumlah Libur Nasional dan Cuti Bersama Total 8 Hari

Travel Update
Cara ke Museum Basoeki Abdullah Naik MRT, Dekat dari Stasiun MRT Fatmawati

Cara ke Museum Basoeki Abdullah Naik MRT, Dekat dari Stasiun MRT Fatmawati

Travel Tips
8 Tempat Ngabuburit Murah Jakarta Utara, Bioskop Rakyat hingga Pantai 

8 Tempat Ngabuburit Murah Jakarta Utara, Bioskop Rakyat hingga Pantai 

Jalan Jalan
Panduan Wisata ke Museum Fatahillah 2023, Jam Buka hingga Harga Tiket

Panduan Wisata ke Museum Fatahillah 2023, Jam Buka hingga Harga Tiket

Travel Tips
Syarat Naik Kapal Laut Terbaru Jelang Mudik Lebaran 2023  

Syarat Naik Kapal Laut Terbaru Jelang Mudik Lebaran 2023  

Travel Update
Jokowi Larang Pejabat dan ASN Buka Bersama, Banyak Pembatalan Acara di Hotel-hotel Kota Batu

Jokowi Larang Pejabat dan ASN Buka Bersama, Banyak Pembatalan Acara di Hotel-hotel Kota Batu

Travel Update
4 Aktivitas di Museum Fatahillah, Masuk Penjara Bawah Tanah

4 Aktivitas di Museum Fatahillah, Masuk Penjara Bawah Tanah

Travel Tips
Cara menuju ke Museum Fatahillah, Naik KRL dan Transjakarta

Cara menuju ke Museum Fatahillah, Naik KRL dan Transjakarta

Travel Tips
Tali Bungee Jumping di Thailand Putus, Turis Selamat karena Bisa Renang

Tali Bungee Jumping di Thailand Putus, Turis Selamat karena Bisa Renang

Travel Update
5 Gunung Sekitar Soloraya yang Pas Dikunjungi Saat Puasa, Ada yang Tak Perlu Jalan Kaki

5 Gunung Sekitar Soloraya yang Pas Dikunjungi Saat Puasa, Ada yang Tak Perlu Jalan Kaki

Travel Tips
10 Tempat Ngabuburit Murah di Jakarta Timur, Bisa Sambil Wisata Religi

10 Tempat Ngabuburit Murah di Jakarta Timur, Bisa Sambil Wisata Religi

Jalan Jalan
5 Wisata Dieng yang Pas Dikunjungi Saat Puasa, Tak Perlu Jalan Jauh

5 Wisata Dieng yang Pas Dikunjungi Saat Puasa, Tak Perlu Jalan Jauh

Travel Tips
Apa itu Prepaid Baggage untuk Bagasi Pesawat?

Apa itu Prepaid Baggage untuk Bagasi Pesawat?

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+