"Kalau pembangunan di semua zona sudah rampung dan sumber daya manusianya sudah siap, Setu Babakan sebagai pusat kebudayaan Betawi akan menjadi tempat wisata yang maju, mandiri dan modern," kata Indra.
Ia menjelaskan untuk menjadi destinasi wisata modern ini, pembangunan fisik dan non fisik harus sejalan karena keduanya harus saling mendukung.
Pembangunan fisik dibagi menjadi tiga zona yakni zona A yang merupakan pusat Setu Babakan berupa, museum, galeri dan ruang serbaguna.
Berikutnya zona B sebagai pusat kuliner yang difungsikan sebagai tempatnya kuliner nusantara, dari kuliner Betawi hingga kuliner nusantara dan pedagang kaki lima (PKL) yang berada disekitar danau Setu Babakan.
Pembangunan non fisik itu antara lain penguatan seni budaya seperti pelatihan menyajikan makanan kepada tamu, menyiapkan home stay kepada pengunjung, dan menjadi pemandu wisata.
Saat ini setiap hari Minggu, Setu Babakan menampilkan pertunjukan budaya Betawi seperti tari-tarian, lenong dan demo masak. "Pengunjung juga sering nginap biasanya mahasiswa pariwisata dari luar Jakarta. Mereka datang untuk belajar budaya Betawi di kampung ini," katanya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.