Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pernah Menyeruput Teh Terbaik Indonesia?

Kompas.com - 25/11/2014, 08:35 WIB

Sebanyak 85 persen dari total 12.000 ton produksi teh Chakra dijual ke luar negeri, terutama ke Eropa. Sisanya, dijual ke pasar lokal. White tea dari Chakra dijual di Twinings Inggris dengan nama Chakra Silver Tips. Teh hijau dari Perkebunan Teh Dewata, Ciwidey, juga dibubuhi nama Dewata Grey Dragon. Chakra juga mengekspor teh sebagai bahan baku teh lipton yang dijual di Eropa dan pada kemasannya tertulis: sencha Indonesia.

Teh terbaik

Di kantor pabrik, Estate Manajer Perkebunan Teh Negara Kanaan Agus Abdul Kodir segera menyuguhkan teh hijau, teh sencha, black tea, dan oolong tea. Konon, rasa teh terbaik akan diperoleh jika diseduh dari mata air yang mengalir di perkebunan teh. Dari proses produksinya, teh dikelompokkan menjadi enam kategori, yaitu teh putih, teh hijau, teh oolong, teh hitam, teh pu erh, dan teh kuning.

Produk berkualitas baik, aman dikonsumsi, tidak mengeksploitasi pekerja, dan peduli lingkungan menjadi senjata menembus pasar ekspor. Kebun teh di Indonesia tersebar di 11 provinsi yang 80 persen di antaranya berlokasi di Jawa Barat. Selain Chakra, teh Indonesia yang menembus pasar ekspor antara lain berasal dari perkebunan Malabar, Bahbutong, dan Taloon.

”Perlu regulasi tentang kualitas pucuk teh. Di lapangan banyak beredar pucuk yang jelek. Banyak yang tidak peduli dengan kualitas pucuk. Memproduksi yang tidak kualitas tinggi, akibatnya rakyat jual pucuk kasar,” kata Teguh Kustiono, Treasurer Dewan Teh Indonesia sekaligus Direktur Chakra.

Untuk bisa mengangkat kembali derajat teh Tanah Air, menurut Teguh, butuh uluran tangan dari pemerintah. Promosi generik dibutuhkan untuk mendongkrak konsumsi teh yang masih rendah, hanya 300 gram per kapita per tahun. Perkebunan rakyat harus bersatu sehingga memiliki posisi tawar yang lebih kuat.

Di sisi lain, permintaan teh dalam negeri sebenarnya terus naik. Dipicu merek teh terkenal, orang mulai suka minum teh. Karena bea masuk impor rendah, teh dari luar negeri pun turut membanjiri pasar domestik.

”Sayang sekali jika masyarakat Indonesia justru tidak bisa mendapatkan produk teh terbaik Indonesia di pasar lokal. Teh yang kualitasnya baik berbanding lurus juga dengan kandungan manfaat untuk kesehatannya,” kata Ketua Bidang Promosi Dewan Teh Indonesia Ratna Somantri. (Mawar Kusuma)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com