Berada di ketinggian 700 meter di atas permukaan laut, Tetebatu menawarkan panorama indah sawah, kebun, hutan, dan air terjun. Posisinya yang berada di kaki Rinjani memungkinkan wisatawan menyaksikan detik-detik matahari terbit dan tenggelam.
Wisatawan asing blusukan di Tetebatu sejak akhir tahun 1980, dibawa oleh para agen perjalanan. Sebagian besar berasal dari Belanda, Inggris, Perancis, Spanyol, Jerman, dan Italia. Wisatawan dari Singapura belakangan mulai berdatangan ke Tetebatu.
Mereka menikmati Tetebatu dengan berjalan kaki (trekking) dari Dusun Orong Grisak menempuh jarak hingga 7 kilometer. Perjalanan bisa menghabiskan waktu 2-5 jam tergantung permintaan rute tempuh. Perjalanan biasanya melewati permukiman warga, pematang sawah dengan latar belakang pemandangan Gunung Rinjani yang silih berganti dengan kebun pala, vanili, atau tembakau, dilanjutkan mengunjungi beberapa lokasi air terjun.
Di bagian bawah air terjun terdapat kolam sedalam sekitar 4 meter. Airnya yang kehijauan terasa dingin menembus kulit, tetapi terasa menyegarkan. Kolam ini terbentuk setelah warga meletakkan karung-karung pasir di sekeliling tempat jatuhnya air.
”Biar bisa dipakai untuk berenang,” ujar Fadli, mantan kepala dusun yang kini menjadi penggerak Desa Tetebatu. Vegetasi di sekitarnya masih cukup rapat dengan beberapa jenis tanaman yang sulurnya menjuntai hingga ke bawah, menambah adem suasana. Berjalan menuju Tibutopat kita akan melewati pohon-pohon bambu dan kebun-kebun milik warga. Kontur tanah yang landai, curam, dan terjal cukup menguras tenaga.
Selain Tibutopat, ada air terjun yang lebih tinggi, yaitu air terjun Jeruk Manis atau Jukut, yang ditempuh dengan 1,5 jam berjalan kaki dari Tetebatu. Letaknya di sebelah selatan kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani. Warga sekitar memercayai, air di lokasi ini berkhasiat menyuburkan rambut.
Lokasi ini juga sering dijadikan titik awal pendakian puncak Gunung Rinjani setinggi 3.726 meter di atas permukaan laut. Namun, menurut Fadli, belakangan jarang pemandu mengajak wisatawan mengunjungi air terjun ini karena tiket masuknya yang cukup tinggi, mencapai Rp 150.000 per orang. Alasannya karena berada di dalam kawasan taman nasional. Air terjun lainnya adalah Joben di barat laut Tetebatu.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.