"Selama ini, masing-masing dari mereka (pelaku pariwisata) seolah-olah bekerja sendiri-sendiri tanpa saling terkoordinasi," kata Ketua Asita Jateng, Joko Suratno di Semarang, Rabu (26/11/2014).
Hal tersebut diungkapkannya usai diskusi bertema "Integrasi Event Seni dan Budaya di Kota Semarang" yang diprakarsai Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang di kompleks balai kota.
Padahal, kata Joko, koordinasi di antara para pelaku pariwisata, termasuk di Kota Semarang merupakan salah satu pendorong pengembangan potensi kepariwisataan yang ada di suatu daerah.
"Di sinilah peran pemda, terutama Disbudpar untuk menjadi fasilitator. Bagaimana setiap event yang dibuat di Kota Semarang dapat memancing wisatawan datang dan menghabiskan uangnya di sini," katanya.
Yang terpenting, kata dia, setiap event wisata yang dibuat haruslah memiliki kualitas, keunggulan, dan ciri khas yang membedakan dengan daerah-daerah lainnya, serta inovasi produk. "Contohnya, lihatlah pementasan Tari Barong atau Tari Kecak di Bali yang mampu dijual dan selalu dicari wisatawan. Saya yakin Semarang bisa, misalnya ritual Sesaji Rewanda, dan sebagainya," pungkas Joko.
Sementara itu, Koordinator Penggiat Pariwisata Kota Semarang, Nurul Wahid mengatakan selama ini media sosial belum banyak dioptimalkan untuk memasarkan potensi pariwisata yang ada di Kota Semarang. "Padahal, media sosial memiliki peran tak kalah penting dengan media-media yang sudah ada, seperti koran, televisi, dan radio. Sayangnya, kurang dioptimalkan meski sudah lama ada," katanya.
Selain itu, kata Nurul, para pengguna media sosial rata-rata merupakan kalangan anak muda yang melek teknologi sehingga perkembangan informasi atau pesan dapat lebih cepat tersampaikan. "Anak-anak muda sekarang ini sangat melek teknologi. Ini semestinya yang harus dimanfaatkan untuk menarik minat mereka dan minat turis-turis untuk berkunjung ke Kota Semarang," katanya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.