Selama ini, menurut Yulianto, pihaknya merugi sebesar Rp 25 juta setiap hari setelah diberlakukan kebijakan kenaikan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. "Cash flow kami terganggu akibat kenaikan harga BBM dan tarif penyeberangan belakangan ini. Jadi menaikkan ongkos penumpang tidak bisa dielakkan. Kebijakan ini tertuang dalam SK direksi yang ditetapkan pada 25 November lalu," kata Yulianto.
Tarif Royal tujuan Lampung - Jakarta semula Rp 215 ribu menjadi Rp 250 ribu, Lampung - Bandung dari Rp235 ribu menajdi Rp 280 ribu dan Lampung - Bogor dari Rp 225 ribu menjadi Rp 270 ribu.
Yulianto mengatakan sejak diberlakukan kenaikan BBM subsidi meskipun tarif baru belum diberlakukan tapi jumlah penumpang menurun drastis sampai 30 persen. "Biasanya dalam sehari pemberangkatan atau kedatangan, total penumpang mencapai 1.500 sampai 1.600 penumpang, tapi belakangan penumpang sudah mulai menurun hingga 1.100 penumpang," katanya.
Ia tak dapat membayangkan setelah kenaikan tarif penumpang Damri dinaikkan. Menurut Yulianto, masyarakat mulai berhitung melakukan perjalanan yang termurah. "Kami berharap kondisi ini segera stabil," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.