Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/11/2014, 16:01 WIB
NAMANYA sebenarnya adalah Klenteng Tay Kak Sie, namun karena zaman dahulu klenteng ini dibangun di atas kebun lombok, orang sering juga menyebutnya klenteng Gang Lombok.

Klenteng Tay Kak Sie terletak di Gang Lombok, di daerah Pecinan Semarang. Pecinan adalah tempat tinggal orang-orang keturunan Tionghoa.

Hanya beberapa langkah dari klenteng, kita akan bisa melihat Kali Semarang. Di zaman dahulu, Kali Semarang ini dalam dan lebar. Tak heran ya kalau saat itu, banyak saudagar menggunakan kali ini untuk perdagangan.

Dua Setengah Abad

Klenteng Tay Kak Sie sudah tua. Klenteng ini sudah melewati zaman penjajahan Belanda, zaman Jepang, zaman kemerdekaan RI dan seterusnya. Yang mengagumkan, walau usianya hampir 2,5 abad, klenteng ini tetap berdiri kokoh.

Semula, tempat ibadah ini bukan terletak di Gang Lombok. Konon di tahun 1724, seorang saudagar bernama Khoue Ping mendirikan sebuah tempat ibadah (sekarang di daerah Bale Kambang). Klenteng ini makin ramai. Sayangnya, beberapa masalah muncul, sehingga tempat ibadah ini dipindahkan ke tempat yang aman dan lebih luas, dan mulai dibangun di tahun 1771.

Nah, ternyata klenteng baru ini dibangun di atas kebun lombok (cabai), di tepi Kali Semarang. Masyarakat Tionghoa saat itu pun bahu membahu menyumbang, agar pembangunan klenteng berjalan lancar. Patung para dewa dan dewi pun didatangkan dari Negeri Cina. Tahun 1772, klenteng yang megah dan indah pun selesai. Klenteng ini diberi nama Tay Kak Sie yang artinya Kuil Kesadaran . Saat klenteng dibuka, dipertunjukkan wayang potehi dari Batavia (Jakarta) selama 2 bulan.

Itulah sepenggal cerita tentang klenteng Gang Lombok. Selain sebagai tempat wisata religi, banyak juga pengunjung yang datang untuk mengagumi keindahan klenteng. Datang melihat-lihat ke sana memang mengasyikkan, di Gang Lombok, kita bisa juga melihat tiruan kapal Laksama Cheng Ho di Kali Semarang.

Kali itu masih tampak indah dengan bangunan tua dan pepohonan di kanan kirinya.  Banyak juga lo, pengunjung yang berfoto dengan patung sang laksamana yang gagah itu. Selain itu,  di Gang Lombok juga ada tempat makan khas Semarang yang terkenal lezat, lumpia Gang Lombok. Nah, kalau teman-teman mampir ke Semarang, jangan lupakan klenteng ini ya! (Renny Yaniar)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Kidnesia
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Dana Kepariwisataan Ditargetkan Beroperasi pada Pertengahan 2024

Dana Kepariwisataan Ditargetkan Beroperasi pada Pertengahan 2024

Travel Update
Malaysia Masih Urutan 1 Negara Penyumbang Wisman Terbanyak ke Indonesia

Malaysia Masih Urutan 1 Negara Penyumbang Wisman Terbanyak ke Indonesia

Travel Update
Legenda Bukit Batu Garudo di Pesisir Selatan, Konon dari Burung Garuda yang Mati

Legenda Bukit Batu Garudo di Pesisir Selatan, Konon dari Burung Garuda yang Mati

Travel Update
Harga Tiket DTW Ulun Danu Beratan Naik mulai 1 Januari 2024

Harga Tiket DTW Ulun Danu Beratan Naik mulai 1 Januari 2024

Travel Update
Indahnya Panorama bagai Surga di Puncak Bukit Batu Garudo, Pesisir Selatan

Indahnya Panorama bagai Surga di Puncak Bukit Batu Garudo, Pesisir Selatan

Jalan Jalan
Harga Tiket Pesawat Jakarta-Solo PP Desember 2023, mulai Rp 746.000

Harga Tiket Pesawat Jakarta-Solo PP Desember 2023, mulai Rp 746.000

Travel Update
Rute ke Jembatan Akar di Sayegan, Sekitar 30 Menit dari Tugu Jogja

Rute ke Jembatan Akar di Sayegan, Sekitar 30 Menit dari Tugu Jogja

Travel Tips
Sunrise Hill Bandungan: Harga Tiket, Jam Buka, dan Daya Tarik 

Sunrise Hill Bandungan: Harga Tiket, Jam Buka, dan Daya Tarik 

Jalan Jalan
Keindahan Jalan Raya Penelokan Kintamani, Lokasi Minimarket dengan Panorama Indah di Bali

Keindahan Jalan Raya Penelokan Kintamani, Lokasi Minimarket dengan Panorama Indah di Bali

Jalan Jalan
Jembatan Akar di Sayegan Yogyakarta, Spot Estetis untuk Foto

Jembatan Akar di Sayegan Yogyakarta, Spot Estetis untuk Foto

Jalan Jalan
Sandiaga Targetkan 200-250 Juta Pergerakan Wisnus Saat Nataru 2024

Sandiaga Targetkan 200-250 Juta Pergerakan Wisnus Saat Nataru 2024

Travel Update
Penumpang KRL di Stasiun Tugu Yogyakarta Kini Punya Pintu Keluar-Masuk Khusus

Penumpang KRL di Stasiun Tugu Yogyakarta Kini Punya Pintu Keluar-Masuk Khusus

Travel Update
Gunung Marapi Meletus, Sandiaga Optimistis Wisata Minat Khusus Tidak Terdampak

Gunung Marapi Meletus, Sandiaga Optimistis Wisata Minat Khusus Tidak Terdampak

Travel Update
6 Tempat Glamping di Semarang buat Liburan Akhir Tahun 

6 Tempat Glamping di Semarang buat Liburan Akhir Tahun 

Jalan Jalan
Mengapa Masih Ada Pendakian Saat Gunung Marapi Meletus?

Mengapa Masih Ada Pendakian Saat Gunung Marapi Meletus?

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com