"Bila komitmen pembangunan infrastruktur pariwisata tidak digenjot dan diperbaiki, sulit untuk merealisasikan 20 juta wisatawan mancanegara dalam lima tahun ke depan. Perlu ada lompatan dan bukan tahapan lagi," kata Cecep di Bandung, Selasa (2/12/2014).
Menurut Cecep, perlu ada komitmen, terobosan, iklim yang mendukung dan memungkinkan meningkatkan kunjungan wisata mancanegara ke tanah air.
Selama ini berbagai keluhan yang dilontarkan insan pariwisata sudah lama disampaikan, namun belum ada langkah-langkah yang signifikan dari pemerintah.
"Di Jabar misalnya sejumlah biro perjalanan wisata seringkali mengeluhkan infrastrukur, terutama jalan menuju obyek wisata. Kondisi infrastruktur yang kurang menunjang seringkali menyebabkan wisman komplain karena macet sehingga lebih banyak waktu yang dihabiskan untuk perjalanan dari pada di obyek wisata," katanya.
Bahkan kenaikkan tarif ini menjadi perhatian biro perjalanan wisata di Malaysia yang merespon dengan negatif, sehingga mereka tidak mencantumkan Tangkuban Parahu dalam daftar paket wisata yang mereka jual.
"Reaksi dari biro perjalanan Malaysia ini merupakan laporan resmi dari kantor perwakilan BPPD Jabar di Kuala Lumpur Malaysia," kata Direktur Eksekutif BPPD Jabar, Hilwan Saleh.
Dampak kenaikkan tarif masuk sejumlah obyek wisata itu menyebabkan kerugian yang cukup besar bagi para tour operator yang telah melakukan kontrak dengan para tour operator luar negeri untuk tahun depan.
Bila satu tour operator membawa rombongan ke sejumlah obyek wisata alam yang tarifnya dinaikkan, maka kerugiannya bisa dihitung dan cukup besar.
Cecep Rukmana mengatakan, BPPD Jabar yang bertugas mempromosikan Jabar sangat berkepentingan menyampaikan berbagai keluhan dan harapan insan pariwisata di Jabar ke pemerintah pusat melalui Kementerian Pariwisata.
"Sia-sia kita promosi ke berbagai negara bila obyek wisata yang kita promosikan tidak bisa dinikmati atau membuat kapok wisman karena pelayanan, infrastruktur, dan sejenisnya. Kami akan sampaikan dalam Rakor Pemasaran Pariwisata yang digelar Kementerian Pariwisata di Jakarta hari ini," tambah Cecep.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.