Sebenarnya dari dahulu saya ingin ke Kepulauan Anambas. Gara-gara masih terbatasnya akses membuat saya tidak jadi terus untuk ke Anambas. Namanya rezeki nggak akan
ke mana, saya menerima undangan dari Pak Rusdi dari Dinas Pariwisata Anambas untuk mengunjungi tempatnya.
Ketika menginjakkan kaki di Matak (salah satu pulau di Anambas) pak Rusdi bilang dia akan memperlihatkan
kalau Kepulauan Anambas sama bagusnya dengan Raja Ampat. Hmmm... lantas saya tanya, apakah bapak pernah ke Raja Ampat? Beliau jawab belum.
Kepulauan Anambas memiliki 238-an pulau, dan yang dihuni penduduk baru 40-an pulau. Kebetulan saya sekitar seminggu di sini dan saya setiap hari mengeksplor keindahan Anambas. Semakin saya mengeksplor semakin saya kaget dan kagum. Ternyata benar apa yang dikatakan pak Rusdi, Indonesia Barat punya keindahan alam seperti di Indonesia Timur. Waktu seminggu tidak cukup rasanya mengeksplor keindahan Anambas.
Dari sekian banyak pulau yang kami datangi selama di Anambas, ada satu pulau yang menjadi favorit saya, yaitu Pulau Penjalin. Pulau ini agak unik karena terlihat dari luar pulau ini seperti pulau biasa lainnya. Yang membuat unik ketika kita menyusuri tengah pulau terdapat jalan ke tengah menuju teluk. Ibaratnya seperti memasuki lembah dan ternyata adalah pantai menghampar luas di tengah pulau ini.
Teluk inilah, oleh siapa saja yang pernah menjejak, dianggap sebagai titik tereksotis. Airnya bening bak kristal di mana ketika cuaca terang benderang, hamparan airnya menyemburatkan warna biru tua dan hijau terang. Di dasarnya, tiada terlihat kotoran sekali pun kecuali bentangan pasir serta hamparan terumbu karang.
Di teluk ini pula lah, biasanya para pengunjung betah berlama-lama untuk berjemur, berenang hingga bermain-main di permukaan pasirnya. Atau sekadar berjalan-jalan menyusuri teluk hingga ke sisi ujung yang berpermukaan batu. Sebagian pengunjung kerap menghabiskan waktu duduk-duduk santai, membiarkan tubuh mereka diterpa semilir angin laut sembari menikmati eloknya pemandangan di hadapan. Dari teluk ini, Pulau Penjalin Kecil yang berada di sisi selatan terlihat elok, dikepung laut biru dan dilatari tumpukan batu yang berserakan di sepanjang pantainya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.