Lawang Sewu dulu dibangun oleh Belanda untuk menjadi kantor perusahaan kereta api Belanda. Suasana khas Belanda pun terasa. Mulai dari menara-menara bak kastil, kaca mozaik, tangga melingkar, pintu sampai jendela-jendela besar.
Pintu dan jendela yang besar itu membuat gedung ini dinamakan Lawang Sewu. Selain itu, pintu ini terlihat banyak sekali makanya pas dengan nama Lawang Sewu. Lantas, jumlahnya ada seribu pintu atau tidak, itu masih misteri. Mungkin kamu mau menghitungnya kalau berkunjung ke tempat ini?
Dari Kantor Sampai Tempat Syuting
Setelah Belanda pergi, giliran Jepang yang menempati Lawang Sewu. Jepang menggunakannya sebagai benteng pertahanan mereka. Konon, ruang bawah tanahnya digunakan sebagi penjara.
Setelah merdeka dari tahun 1955-1995, KODIM Indonesia tinggal di sana. Setelah KODIM pindah, gantian kelelawar yang menempati. Dari situlah cerita misteri mulai tersebar. Sampai tahun 2004, tempat ini digunakan untuk syuting. Sejak itu, Lawang Sewu terkenal lagi.
Banyak orang yang datang dan akhirnya pemerintah memugarnya menjadi tempat wisata. Mulai tahun 2010 PJKA menempati gedung ini untuk kantor. Kini bangunan depan Lawang Sewu sudah dipugar cantik. Berdiri semegah zaman noni-noni Belanda. Hanya saja, gedung belakangnya masih suram dan misterius. Siapa berani masuk ke sana? (Dikha/Potneg/Annnisa/Kidnesia)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.